Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JaKARTA. PT Kokoh Inti Arebama Tbk terus menggarap bisnis non–keramik. Saat ini kontribusi bisnis ini masih mini, tapi potensial untuk dikembangkan.
Anak usaha Siam Cement Group Distribution Company Limited ini menargetkan bisa memperbesar porsi dari lini bisnis non–keramik dari sebelumnya yang tak sampai 10% menjadi 20% terhadap total pendapatan di tahun ini.
Untuk mengejar target tersebut, perusahaan berkode KOIN di Bursa Efek Indonesia ini berstrategi dengan menghadirkan produk anyar di kategori non–keramik. Paling tidak ada dua produk yang akan menambah daftar dagangan Kokoh Inti di 2014.
Pertama, produk saniter merek Fiona. Kokoh Inti berencana melempar produk ini di pasaran pada Juli mendatang atau pasca Lebaran.
Kedua, menjual semen SCG Cement PCC (SCG Portland Composite Cement), juga per Juli nanti. Produk semen ini tak lain produksi sendiri sang induk usaha, Siam Cement.
Sebagai pengendali Kokoh Inti, Siam Cement malah sudah mengatur rencana bakal menyinkronisasi kiprah anak Kokoh Inti dengan anak perusahaannya yang lain, yakni PT Semen Jawa.
Saat ini Siam Cement sedang membangun pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat. Pabrik yang kelak dikelola oleh Semen Jawa ini ditargetkan rampung di kuartal III-2015.
Sampai dengan pabrik tersebut rampung dan siap operasi, Kokoh Inti yang bertugas sebagai distributor SCG Cement PCC mendatangkan produk ini langsung dari Negeri Gajah Putih. Tahun ini, Kokoh Inti berencana mengimpor 500.000 ton semen.
Berbekal strategi tersebut, Kokoh Inti berharap kontribusi pendapatan non-keramik bisa menyokong 20% terhadap total pendapatan tahun ini, "Bukannya pendapatan dari keramik menyusut tapi dari non-keramik yang akan meningkat," terang Heru Subagio, Direktur Kokoh Inti, (12/6).
Memperluas jangkauan
Melongok laporan keuangan Kokoh Inti yang berakhir 31 Maret 2014, kontributor terbesar pendapatan perusahaan ini adalah penjualan keramik. Dari total penjualan Rp 288,88 miliar, sumbangan penjualan keramik mencapai Rp 270,19 miliar atau setara dengan 93,53% terhadap total pendapatan.
Porsi tersisa berasal dari sumbangan penjualan produk non-keramik yakni granito sebesar Rp 15,39 miliar atau 5,33% dan semen sebesar Rp 2,37 miliar atau 0,82%. Ada pula truss yang menyumbang Rp 0,74 miliar atau 2,26% dan alumunium foil yang mencetak penjualan Rp 0,18 miliar atau sekitar (0,06% dari total.
Sekadar informasi, Kokoh Inti menjual keramik dari PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk. Ini juga tak lain adalah anak perusahaan Siam Cement.
Namun tak berhenti di incaran porsi 20%. Kelak saat pabrik semen di Sukabumi nanti sudah beroperasi, Kokoh Inti menargetkan sumbangan pendapatan non–keramik bisa melesat menjadi 50%. "Semen akan menjadi salah satu pendorong utamanya," ujar Heru.
Selain memperbanyak dagangan, Kokoh Inti juga menyiapkan strategi memperluas jangkauan pasar. Perusahaan ini berencana menambah jaringan distribusi di daerah-daerah yang selama ini belum dijangkau. Adapun daerah-daerah tersebut antara lain Aceh, Padang (Sumatra Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Maluku dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).
Catatan saja, saat ini Kokoh Inti memiliki 19 cabang di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Kesembilan belas cabang tersebut menginduki total 4.000 toko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News