kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,31   1,67   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kominfo dorong operator bangun jaringan di daerah


Selasa, 25 Oktober 2016 / 10:49 WIB
Kominfo dorong operator bangun jaringan di daerah


Reporter: Ahmad Febrian, Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Meski pengguna internet di Indonesia terus bertambah, masih ada daerah yang belum terhubung dengan jaringan internet.  
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerima data dari operator seluler, masih ada 57 kabupaten yang belum tersambung jaringan internet. "Untuk pembangunan jaringan ke wilayah tidak mudah, ada yang tidak bisa dilewati kendaraan tapi harus dengan perahu," kata Noor Iza, Plt Kepala Biro Humas Kominfo kepada KONTAN, Senin (24/10).

Kendalanya, akses wilayah sulit dan tidak potensial secara bisnis. Pemerintah memahami hal itu. Maka, Kominfo berupaya memberikan insentif bagi operator seluler untuk mau membangun jaringan internet di daerah terpencil. Salah satu insentif,  koneksi backbone menggunakan very smal aperture terminal (VSAT), yang bisa membantu operator menerima dan mengirim data via satelit.

Agar bisa memanfaatkan VSAT tersebut, operator seluler harus membangun jaringan telekomunikasi terlebih dahulu, yakni menara BTS. Dan membangun menara BTS hingga ke daerah membutuhkan dana tidak sedikit. Saat ini, hanya Telkomsel saja yang memiliki  jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok.

Hingga akhir Agustus lalu, Telkomsel mengoperasikan 627 BTS di perbatasan dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina, dan Papua Nugini. Dari 627 BTS itu, 148 di antaranya BTS 3G yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat mengakses layanan data. "Kami bertekad  menghubungkan seluruh masyarakat Indonesia dengan layanan komunikasi berkualitas. Termasuk di wilayah-wilayah dengan akses fasilitas dan infrastruktur terbatas," terang Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid, pertengahan Oktober lalu.

Pemerintah sendiri, punya alternatif jaringan internet ke daerah, yakni di pembangunan jaringan pita lebar alias broadband yang dikenal dengan Palapa Ring. "Kami berharap terkoneksi tahun 2019 dengan B2B," ujar Noor Iza.

Operator selain Telkomsel sepertinya mengakali kesulitan membangun jaringan dengan menggunakan kabel optik. Seperti PT XL Axiata Tbk membangun 1.000 km jaringan kabel optik Kalimantan. "Ada  sekitar 1,3 juta pelanggan XL di sana," ujar  Direktur dan Chief Service Management Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×