Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BULELENG. PT Kona Bay Indonesia menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 40 miliar untuk membangun infrastruktur pusat pembesaran induk udang vaname (broodstock multiplication center) di Buleleng, Bali.
Ari Setiadhi, General Manager Kona Bay Indonesia mengatakan, pusat pembesaran induk udang ini akan beroperasi pada November 2022. Dia menargetkan pusat pembesaran induk ini dapat memenuhi 70% permintaan udang vaname di Indonesia.
"Kami tidak fokus pada ekspor tapi memenuhi kebutuhan udang vaname di Indonesia yang per tahun adalah sekitar 120.000 ton. Kami proyeksikan bisa memenuhi 70% dari kebutuhan tersebut," kata Ari, Kamis (20/10).
Baca Juga: Lebih Mahal dari Ikan, Budidaya Udang Digandrungi Hingga Luar Jawa
Ari menambahkan, saat ini pangsa pasar Kona Bay adalah sebesar 60%. Pihaknya fokus meningkatkan pangsa pasar untuk nantinya berekspansi pada pasar ekspor.
Kona Bay bisa memproduksi udang vaname sebanyak 7.000 hingga 8.000 ekor dengan waktu pembesaran selama 6 bulan.
Awalnya, bisnis pembesaran udang vaname ini berlangsung di Carita, Jawa Barat. Proses pembangunan infrastruktur dan pemindahan telah berlangsung sejak 2020 dan 2021. Namun, PT Suri Tani Pemuka memutuskan bekerja sama dengan KBI untuk melanjutkan bisnis pusat pembesaran udang vaname di Buleleng, Bali.
"Kami memilih tempat ini karena memenuhi skor sempurna untuk keamanan (security)," ujar Ari.
Baca Juga: Permintaan Meningkat, Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Kebut Pembangunan Pabrik ke-9
Ari sangat percaya diri dan optimistis kualitas hasil pembesaran udang vaname akan jauh lebih baik dan bagus dibandingkan dengan yang diproduksi di Carita. Selain itu, Buleleng dinilai memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan Carita.
"Kami masih akan fokus di sini (Buleleng), jadi ke depannya masih belum berencana untuk membangun pusat pembesaran udang vaname di tempat lain," sambung dia.
Kona Bay akan mengarahkannya pada hatchery atau budidaya pembenihan udang di seluruh Indonesia. "Target pasar kami adalah hatchery, kami arahkan ke sana. Biasanya mereka minta dari Hawaii, tapi saat ini kami bisa sediakan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News