kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik Rusia-Ukraina Dorong ICP Februari Jadi US$ 95,72 Per Barel


Jumat, 04 Maret 2022 / 15:21 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Dorong ICP Februari Jadi US$ 95,72 Per Barel
ILUSTRASI. ICP bulan Februari 2022 melonjak menjadi US$ 95,72 per barel


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eskalasi ketegangan Rusia-Ukraina dan dimulainya invasi Rusia di area Timur Ukraina menambah kekhawatiran akan semakin terganggunya pasokan energi global di saat pasar yang ketat.

Perkembangan tersebut mendorong harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Februari 2022. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik menjadi US$ 95,72 per barel, naik sebesar US$ 9,83 dari US$ 85,89 per barel pada Januari 2022.

“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Februari 2022 ditetapkan sebesar US$ 95,72 per barel,” demikian bunyi  Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan  tanggal 1 Maret 2022.

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, peningkatan harga minyak mentah utama juga dipengaruhi permintaan minyak dunia.

Merujuk laporan International Energy Agency (IEA) bulan Februari 2022, diproyeksikan terjadi peningkatan pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia tahun 2022 sebesar 3,2 juta barel per hari menjadi 100,6 juta barel per hari, dipicu oleh pembatasan Covid-19 yang mereda.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Tak Kunjung Berakhir, Harga Komoditas Melambung Tinggi

Selain itu, merujuk laporan OPEC bulan Februari 2022, diproyeksi terjadi peningkatan permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Adapun, terkait pasokan minyak, berdasarkan Laporan OPEC bulan Februari 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi suplai minyak negara-negara Non-OPEC pada tahun 2022 sebesar 60.000 barel per hari menjadi 66,61 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan Laporan IEA bulan Februari 2022, terdapat peningkatan kembali selisih suplai OPEC+ terhadap target yang dijanjikan hingga 900.000 barel per hari  pada Januari 2022.

Juga, terdapat ancaman penutupan ekspor Libya dari Terminal Marsa el-Hariga (kapasitas ± 200.000 barel per hari) jika permintaan akan pembayaran dari pekerja minyak tidak dipenuhi, dan potensi penurunan ekspor akibat cuaca yang memburuk.

“Terdapat gangguan suplai di Amerika Serikat pada awal Februari 2022 akibat badai musim dingin,” demikian dikutip dari Exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Peningkatan harga juga dipengaruhi oleh stok minyak di mana berdasarkan Laporan IEA bulan Februari 2022, preliminary data, terdapat penurunan stok industri negara-negara OECD pada bulan Februari 2022 sebesar 13,5 juta barel dari 2860 juta barel di bulan Januari 2022.

Baca Juga: Menakar Dampak Geopolitik Rusia-Ukraina Terhadap Ekonomi Indonesia

Kemudian berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya yaitu  stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel,  stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan estimasi troughput 35 kilang gabungan di China yang terdiri dari kilang Sinopec, CNOOC, Petrochina dan Sinochem Corp, pada bulan Februari 2022 sebesar 3.2% dibandingkan bulan lalu menjadi 7,2 juta barel per hari.

“Jepang kembali melanjutkan pemberian subsidi gasoline sebesar 5 yen per liter kepada distributor minyak. Pemberian subsidi telah dilaksanakan sejak 27 Januari 2022 melalui evaluasi penetapan yang dilakukan setiap minggu sebagai upaya Pemerintah untuk menjaga harga ritel gasoline yang tinggi di negara tersebut,” sebagaimana dikutip dari Exsum tersebut.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Februari 2022 dibandingkan bulan Januari 2022 sebagai berikut:

  • Dated Brent naik sebesar US$ 10,97 per barel dari US$ 87,22 per barel menjadi US$ 98,19 per barel.
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 8,65 per barel dari US$ 82,98 per barel menjadi US$ 91,63 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 8,53 per barel dari US$ 85,57 per barel menjadi US$ 94,10 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 8,83 per barel dari US$ 85,13 per barel menjadi US$ 93,96 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×