kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Konsep kondotel masih jadi pilihan pengembang


Selasa, 24 April 2012 / 08:22 WIB
Konsep kondotel masih jadi pilihan pengembang
ILUSTRASI. Harga emas Antam turun Rp 6.000 pada hari ini (20/4)


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Proyek properti baru di Jakarta, tidak terkecuali kondominium, terus dibangun kendati ada ancaman bubble atau gelembung pasokan di sektor ini. Menurut catatan konsultan properti Cushman & Wakefield, tahun ini Jakarta akan mendapat tambahan pasokan 20.302 unit kondominium alias apartemen strata title.

Adapun pasokan kumulatif kondominium kuartal I lalu tercatat 89.777 unit setelah ada 4.064 unit kondominium yang pembangunannya rampung sepanjang kuartal satu.

Seperti ditulis KONTAN, Cushman & Wakefield menyatakan sektor kondomunium berpotensi menggelembung dalam jangka waktu menengah karena pasokan terus bertambah, tapi tingkat okupansi dan yield investasi menurun. Tingkat okupansi bahkan diprediksi merosot ke bawah 60% dalam dua tahun mendatang.

Namun General Manager (GM) broker properti Century 21 Indonesia F. Rach Suherman belum melihat potensi gelembung ini dalam jangka menengah, setidaknya di kuartal dua nanti. "Pasar kondominium, terutama yang dioperasikan sebagai kondominium hotel (kondotel) sudah tinggi dan masih tetap tinggi," tegas Suherman kemarin.

Suherman bahkan menyebut kondotel sebagai alternatif investasi terbaik saat ini. "Memang ada penurunan yield tapi hanya di wilayah tertentu," ujarnya. Dia bilang, masa keemasan kondotel adalah empat-lima tahun silam di Bali, di mana yield bisa mencapai 11%. Sedangkan yield 8%-9% saat ini dinilainya sudah menguntungkan.

Ia menambahkan jika ada peningkatan harga yang sangat tajam lantaran permintaan melebihi pasokan yang ada. Menurutnya, permintaan unit apartemen strata title ini tak cuma terjadi di Jakarta atau Bali saja tapi juga sudah ada di Semarang "Tapi antusiasme secara keseluruhan masih positif," ujar Suherman lagi.

Permintaan yang tinggi tidak hanya di Jakarta dan Bali, tetapi juga di Semarang. Kondisi inilah yang membuat Bakrieland Development lewat anak usaha PT Bakrie Swasakti Utama, bakal membangun kondominium anyar di Rasuna Epicentrum.

Yaitu salah satu dari tiga menara The Wave yang berjumlah 300 unit. "Namanya belum ada," ujar Chief Marketing Officer Bakrie Swasakti Utama Andre Rizki Makalam, belum lama ini. Sayang, ia masih merahasiakan harga jual proyek ini.

Rencananya, proyek kondomium ini bakal meluncur Juni nanti. Proyek 32 lantai ini bakal menelan investasi Rp 300 miliar dan ditargetkan rampung akhir 2013.
Supaya tetap laku, Bakrie Swasakti bakal merancang sebagai kondominium hotel (kondotel) bintang tiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×