kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsorsium WIKA raih kontrak pembangunan paket 1 gedung SGLC dan ERIC


Jumat, 20 November 2020 / 15:26 WIB
Konsorsium WIKA raih kontrak pembangunan paket 1 gedung SGLC dan ERIC
ILUSTRASI. Konsorsium WIKA meraih kontrak pembangunan paket 1 gedung SGLC dan ERIC


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)  atau KSO WIKA menandatangani kontrak pelaksanaan pembangunan paket 1 JICA Loan IP-576 UGM, Gedung SGLC (Smart and Green Learning Center) dan ERIC (Engineering Research Innovation Center) Fakultas Teknik UGM, di Yogyakarta, Kamis (19/11)

Proyek dengan nilai Rp 218,79 miliar tersebut ditandatangani Robby Wijanarko, Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, dan Yulianto, atas nama KSO WIKA.

Penandatanganan disaksikan Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Mohammad Sofwan Effendi, Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Bambang Agus Kirinoto, Direktur Operasi III WIKA Sugeng Rochadi, Tim Project Implementation Unit (PIU), Tim Kelompok Kerja (Pokja), Tim Consultant Services JICA, serta representatif Perseroan yang tergabung dalam konsorsium.

KSO WIKA mendapat kepercayaan sebagai pelaksana Pembangunan Paket 1 JICA Loan IP-576 UGM, Gedung SGLC (Smart and Green Learning Center) dan ERIC (Engineering Research Innovation Center) Fakultas Teknik UGM, berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"WIKA berbangga bisa menjadi bagian dalam pembangunan pembangunan universitas kelas dunia yang mengembangkan kewirausahaan sosial seperti halnya UGM. Insha Allah, proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Operasi III WIKA.

Baca Juga: Kompak naik, kinerja sektor konstruksi baru akan pulih di pertengahan 2021

Rencananya, proyek ini akan berlangsung selama 540 hari kalender kerja dengan masa pemeliharaan selama 360 hari kalender kerja. Lingkup pekerjaan Konsorsium meliputi: struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan plumbing.

Proyek yang berlokasi di bilangan Bulak Sumur, Yogyakarta ini merupakan tindak lanjut UGM atas kepercayaan sebagai unit pengimplementasi (implementing agency) sesuai dengan loan agreement No. IP-576 Tahun 2017 antara JICA dengan Pemerintah Republik Indonesia. Implementasi loan JICA tersebut dimanfaatkan dalam pembangunan dan penyediaan sarana prasarana di kampus UGM yang tersebar di 8 fakultas.

Pembangunan gedung SGLC dan ERIC dengan KSO WIKA sebagai kontraktor pelaksananya, didesain untuk memiliki beberapa keunggulan, antara lain, berstandardisasi green building platinum & smart building, mengimplementasikan sistem teknologi peredam gempa dan IT dalam proses konstruksi, serta mengedepankan sinergi kemitraan dalam pembangunannya.

Kolaborasi dan sinergi kompleks kesemuanya itulah yang kemudian diharapkan menjadi keunggulan pembelajaran bagi 15.000 mahasiswa Fakultas Teknik UGM khususnya dan civitas akademika UGM pada umumnya.

Implementasikan teknologi terkini

Dalam proses konstruksinya ke depan, proyek ini akan menerapkan teknologi peredam gempa dengan sistem viscoelastis vibration rubbers dampers  pertama di Indonesia. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dan/atau kalkulasi mitigasinya adalah rawannnya gempa di wilayah Yogyakarta.

Viscoelastis vibration rubbers dampers sendiri merupakan sebuah sistem kontrol getaran/peredam yang terdiri dari tiang penguat tegang dan karet viscoelastic yang mempunyai kekerasan yang tinggi. Karet di sini merupakan karet dengan kekerasan tinggi dan berkarakter sifat seperti: kekakuan besar, suhu kecil, dan ketergantungan frekuensi dibandingkan dengan sebagian besar peredam viscoelastic biasa.

Lebih lanjut, gaya penegang yang dimasukkan ke dalam tiang penguat akan mengurangi celah kecil pada bagian-bagian sambungan dan sistem ini memiliki kinerja untuk menyerap energi dalam kisaran amplitudo/getaran mikro hingga besar.

Implementasi teknologi peredam gempat tersebut, semakin mempertegas portofolio WIKA, yang sebelumnya telah berhasil membangun high rise building berteknologi peredam gempa dengan sistem base isolator, antara lain: WIKA Tower Jakarta, Gedung Prasarana Jalan, Padang, dan Rumah Sakit UI, Depok.

Selanjutnya: Wika Gedung (WEGE) kantongi kontrak pekerjaan Rumah Sakit UIN Alauddin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×