Reporter: Fahriyadi |
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan konstruksi lebih permanen untuk jalan nasional di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa sepanjang 1.100 kilometer. Rencana ini sesuai dengan amanat pembangunan berkelanjutan.
"Kami berharap usia jalan bisa lebih panjang lagi meskipun untuk investasi awal membutuhkan biaya lebih besar, mengingat beban jalan Pantura sangat besar sebagai urat nadi perekonomian," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto dalam siaran pers, Kamis (11/07)
Djoko mengatakan saat ini lalu lintas per hari di jalur Pantura mencapai 45 ribu kendaraan untuk 4 lajur. Padahal normalnya jalan ini maksimal hanya menanggung beban 25 ribu kendaraan per hari.
Di jalan Pantura, lanjut Djoko telah ditetapkan kebijakan untuk meningkatkan kekuatannya menjadi MST (muatan sumbu terberat) 10 ton, dari kondisi sebelumnya MST 8 ton, sehingga usia jalan ditargetkan bisa 20 tahun dibanding kondisi saat ini yang rata-rata masih 10 tahun.
“Untuk keamanan, dua minggu sebelum Lebaran dirasa cukup aman untuk dilalui kendaraan," ujar Djoko.
Untuk itu, Djoko mengimbau kepada pemerintah daerah, untuk ikut menyiapkan jalur-jalur alternatif yang akan dilalui oleh pemudik. Jalur alternatif memang bukan jalur utama, tetapi jika terjadi kemacetan, pemudik biasanya mengambil jalur alternatif tersebut.
Ia juga meminta seluruh pengguna jalan, untuk mengerti bahwa aturan tentang beban jalan bukan hanya akan merusak jalan, akan tetapi keselamatan bagi para pengendara, keuntungan dari beban berlebih tidak akan sebanding dengan keselamatan para pengguna jalannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News