Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Penurunan sumber pendapatan biasanya berefek negatif ke kinerja perusahaan. Namun, anomali terjadi dalam laporan keuangan perusahaan konstruksi dan operator jalan tol, PT Jasa Marga Tbk per 30 September 2014.
Dalam laporan keuangan sembilan bulan pertama yang disampaikan ke Bursa Efek Jakarta, (27/10) Jasa Marga mencatatkan penurunan total pendapatan 5,91% menjadi Rp 6,67 trilliun. Padahal pada sembilan bulan kinerja 2013, total pendapatannya Rp 7,09 triliun.
Musabab penurunan itu karena pendapatan kontruksi mengempis hingga 44,32% menjadi Rp 1,45 triliun. Hal itu terjadi karena Jasa Marga tak bisa mempertahankan atau mengerek pendapatan konstruksi yang didapat pada periode sama pada tahun 2013, yakni Rp 2,59 triliun.
Namun, catatan penurunan pendapatan konstruksi itu justru yang menyelamatkan kinerja perusahaan berkode JSMR di Bursa Efek Indonesia itu. Pasalnya, penurunan pendapatan konstruksi dibarengi penurunan beban konstruksi. Pada catatan keuangan per 30 September 2014 itu, beban konstruksi tercatat Rp 1,43 triliun, beban itu mengecil 44,38% dari beban yang periode sama tahun 2013.
Tak ayal, Jasa Marga mampu mencetak laba tahun berjalan Rp 1,03 triliun. Dibandingkan dengan laba tahun berjalan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar Rp 968,64 miliar, nilai itu masih tumbuh 6,13%.
Sebagai informasi, selain pendapatan konstruksi, Jasa Marga memiliki dua sumber pendapatan lain. Pertama, pendapatan tol yang masih tumbuh 14,86% menjadi Rp 4,85 triliun. Kedua, pendapatan usaha lain yang tumbuh 37,61% menjadi Rp 381,87 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News