kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumen Peka Harga Jadi Target Baru GOTO di Bawah Patrick Waluyo


Jumat, 18 Agustus 2023 / 17:56 WIB
Konsumen Peka Harga Jadi Target Baru GOTO di Bawah Patrick Waluyo
ILUSTRASI. GOTO


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masuknya Patrick Walujo memimpin PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberi sinyal agresif terhadap arah bisnis emiten teknologi terbesar di Indonesia ini. Sejumlah inisiatif baru dilakukan GoTo untuk segera mewujudkan target adjusted EBITDA positif di kuartal IV tahun ini.

Salah satu yang menarik adalah upaya Patrick untuk menggenjot pendapatan dari segmen konsumen peka harga. Jumlah konsumen jenis ini di dalam ekosistem GoTo dinilai masih sangat besar dan transaksinya berpotensi untuk terus digenjot.

GoTo mengungkap sejumlah strategi  untuk menggarap konsumen peka harga, di antaranya dengan menyediakan layanan GoCar Hemat, GoFood Hemat, dan GoTransit Multimodal.

Melalui beragam layanan yang memberikan fleksibilitas kepada konsumen ini diharapkan transaksi dari segmen konsumen peka harga ini bisa meningkatkan potensi pasar hingga dua kali.

Baca Juga: Kompak Memerah, Inilah Harga Saham GOTO & BBCA di Perdagangan Bursa Jumat (18/8)

“Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan, (convenience consumers), Perseroan akan terus memperluas basis konsumennya, tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang, dalam kalangan konsumen yang memprioritaskan harga yang memprioritaskan value for money,” kata Patrick Waluyo dalam paparan kinerja GoTo semester I -2023 awal pekan ini.   

Pakar pemasaran Yuswohady menilai, langkah GoTo untuk menyasar konsumen peka harga menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan monetisasi di dalam ekosistem yang besar ini di saat terjadi rasionalisasi di pasar.

Sebab, perusahaan teknologi seperti GoTO memang sudah tidak bisa lagi jorjoran membakar uang seperti sebelumnya dengan memberikan benefit yang besar namun harganya murah.

“Sebenarnya ini (konsumen peka harga) sudah ada di dalam ekosistem GoTo dan merasakan banyak pengalaman menggunakan berbagai layanannya. Hanya saja karena faktor harga, mungkin mereka sedikit mengerem belanja. Jika hambatan itu bisa dikurangi dan sensitivitas harga semakin kecil, jumlah belanja konsumen di GoTo berpeluang untuk naik tajam,” jelas Yuswohady dalam keterangannya, Jumat (18/8).

Managing Partner Inventure ini menjelaskan, pasar konsumen yang peka harga ini terbilang besar. Bahkan, kebanyakan orang Indonesia sensitif terhadap harga.

Baca Juga: Melongok Prospek GOTO, BUKA, BELI, Usai Mendapat Pesaing TikTok Shop




TERBARU

[X]
×