kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Konsumen Peka Harga Jadi Target Baru GOTO di Bawah Patrick Waluyo


Jumat, 18 Agustus 2023 / 17:56 WIB
Konsumen Peka Harga Jadi Target Baru GOTO di Bawah Patrick Waluyo
ILUSTRASI. GOTO


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Mereka mempertimbangkan betul-betul antara manfaat yang mereka peroleh dengan biaya yang mereka keluarkan. Segmen konsumen seperti ini sebetulnya termasuk dalam smart customer alias konsumen cerdas.

"Jadi, strategi GoTo ini sebetulnya merupakan bentuk penyesuaian untuk adaptif terhadap pasar dengan membidik smart customer yang berorientasi kepada value for money," ujar Yuswohady.

Melalui strategi ini, Yuswohady menambahkan, GoTo sebetulnya sedang memberikan fleksibilitas pilihan layanan sesuai kebutuhan konsumen. Dari sisi pemasaran, kustomisasi seperti ini penting untuk menciptakan segmen pasar yang baru, yakni segmen konsumen yang sensitif terhadap harga.

"Saya melihatnya, segmen pasar yang baru ini akan menjadi besar dan akan menjadi sumber pendapatan baru bagi GoTo di Tengah upaya memangkas biaya tanpa mengorbankan segmen pasar yang sudah ada," ujar Yuswohady.

Ke depan, Yuswohady menyarankan, GoTo perlu lebih menajamkan segmen konsumen yang peka harga. Misalnya dengan membuat klaster waktu pengiriman atau waktu tunggu yang bisa ditoleransi oleh konsumen.

Baca Juga: Kerek Biaya Layanan dan Pangkas Promo, GOTO Geber Perbaikan Kinerja

Melalui analisis dan pengujian dari basis data konsumen, GoTo bisa melihat mana klaster waktu pengiriman yang paling besar. Dari situ, GoTo bisa memfokuskan pemasaran ke klaster yang paling besar dan menguntungkan tersebut.

Pada kuartal kedua tahun 2023, GoTo terus mempertahankan tren positif dalam mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Di tengah pendapatan bruto yang meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp5,8 triliun, Perseroan mampu memangkas biaya insentif dan pemasaran produk hingga sebesar 43% atau setara Rp2,7 triliun.

Margin kontribusi Grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp1,0 triliun, yang merupakan 0,73% sebagai persentase dari GTV, meningkat 207 bps dibandingkan tahun sebelumnya dan 30bps dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Sesuai dengan komitmen, saat ini kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus kami capai. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat, serta meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen Perseroan,” tegas Patrick.

Pada kuartal kedua tahun 2023, jumlah konsumen profitabel dan profitabilitas keseluruhan per pengguna tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan konsumen profitabel berkontribusi sekitar 75% dari total GTV sebesar Rp143,7 triliun.

Peningkatan keterlibatan konsumen terus meningkat, seiring tumbuhnya belanja per konsumen sebesar 42% dibandingkan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×