Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menyebut, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia pelan tapi pasti mengalami kenaikan seiring datangnya fase kenormalan baru atau saat pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun, hasil tersebut belum bisa menyamai level konsumsi BBM saat kondisi normal.
Walau belum dibeberkan secara rinci, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, sejak masuknya era kenormalan baru, penjualan BBM yang dilakukan Pertamina secara nasional meningkat sekitar 5% sampai 10% dibandingkan pada saat awal pandemi Covid-19 di bulan Maret lalu.
Baca Juga: Wamendag bertekad intensifkan diplomasi dan kampanye untuk tingkatkan ekspor CPO
Adapun jenis BBM yang mengalami peningkatan penjualan semenjak pelonggaran PSBB adalah Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. “Jawa Barat mengalami kenaikan konsumsi tertinggi yakni sekitar 21% dibandingkan saat awal masa pandemi,” ujar dia kepada Kontan, Senin (27/7).
Kenaikan tersebut terjadi lantaran sejumlah transportasi umum kembali beroperasi serta peningkatan penggunaan kendaraan pribadi seiring pelonggaran PSBB. Hal ini didukung pula oleh tempat-tempat seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, bisnis, dan industri yang sudah beroperasi kembali.
Meski terjadi kenaikan, sejatinya konsumsi rata-rata BBM nasional secara umum masih lebih rendah 20% ketimbang konsumsi rata-rata saat dalam kondisi normal.
Baca Juga: Konsumsi naik, Pertamina pastikan stok LPG di Kotamobagu dan Bolaang Mongondow aman
Dalam catatan Kontan, konsumsi rata-rata BBM nasional di bulan Januari-Februari atau saat wabah Corona belum merebak di Indonesia berada di level 135.000 kiloliter per hari.
Fajriyah mengaku, pada dasarnya Pertamina menginginkan penjualan BBM akan terus meningkat di sisa tahun ini. Hanya saja, penjualan BBM dalam beberapa waktu ke depan masih akan berkolerasi erat dengan kondisi perkembangan dan penanganan Covid-19.
Jika pandemi sudah bisa dikendalikan dan mobilisasi masyarakat meningkat, besar kemungkinan tren penjualan BBM akan kembali naik. “Namun, kalau ada pengetatan aktivitas kembali, maka mobilisasi masyarakat akan menurun dan berpengaruh ke penjualan BBM,” ungkap dia.
Baca Juga: Begini capaian kinerja produksi migas sejumlah anak usaha Pertamina
Yang terang, Pertamina akan berusaha memastikan pasokan BBM dalam kondisi aman dan siap untuk dikonsumsi di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Pertamina masih mengandalkan sejumlah program diskon dan cashback untuk membantu peningkatan penjualan BBM di masa pandemi Covid-19.
Di saat bersamaan, perusahaan pelat merah ini juga berupaya menggenjot penggunaan aplikasi MyPertamina untuk memudahkan transaksi serta akses terhadap promo-promo produk BBM dari Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News