Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Konsumsi buah masyarakat Indonesia ternyata masih rendah. Dalam setahun rata-rata konsumsi buah per kapita hanya sebesar 34 kilogram (kg). Padahal ketersediaan buah lokal di pasar cukup melimpah.
Angka tersebut jauh dibawah konsumsi buah masyarakat Malaysia yang mencapai 70 kg setahun. Berdasarkan rekomendasi Food Agroculture Organisation (FAO), idealnya konsumsi buah masyarakat dunia itu sebesar 73 kg dalam setahun. Padahal, Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat produksi buah nasional setiap tahun mencapai 10 juta ton.
Gardjita Budi, Direktur Mutu dan Standarisasi Kemtan menuturkan, rendahnya minat masyarakat mengkonsumsi buah lokal salah satunya dikarenakan dari segi keamanan. Dimana buah lokal yang dijual kerap masih mengandung pestisida dan bakteri. Meski begitu, Budi mengklaim bahwa kalaupun terkontaminasi pestisida dan bakteri, itu masih dalam level rendah.
"Pestisida yang digunakan petani pasti terdaftar. Kalaupun terkontaminasi masih dalam level rendah. Paling penting bebas dari kandungan logam berat," ujar Budi dalam acara Buah Nusantara Lebih Segar dan Aman, Jumat (13/2).
Menurutnya, cara paling aman untuk mengurangi kandungan pestisida dengan cara mencucinya kulitnya terlebih dahulu. Cara lain yakni daging buah diblender atau dihancurkan. Untuk itu, Kementerian Pertanian akan terus melakukan sosialisasi prinsip good agriculture untuk praktik pertanian kepada para petani buah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News