kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi Pertalite dan Solar Subsidi Melonjak, Penambahan Kuota Belum Diputuskan


Senin, 04 April 2022 / 10:30 WIB
Konsumsi Pertalite dan Solar Subsidi Melonjak, Penambahan Kuota Belum Diputuskan
ILUSTRASI. Konsumsi BBM Naik: Warga mengisi bahan bakar jenis pertalite di SPBU Pertamina, Bogor, Jawa Barat. KONTAN/Baihaki/


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dipastikan belum memutuskan penambahan kuota Pertalite dan Solar subsidi. 

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Alfian Nasution memastikan saat ini usulan untuk penambahan kuota baru dilakukan untuk JBT Solar. 

Usulan ini menjadi salah satu hasil keputusan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM, Kepala BPH Migas, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada Selasa (29/3) lalu.

Kuota solar subsidi diusulkan agar ditambah sebesar 2 juta kiloliter.

Alfian mengungkapkan, penambahan 1 juta kl hingga 2 juta kl masih mampu dipenuhi oleh Pertamina tanpa harus melakukan impor.

Sementara itu, sejauh ini belum ada usulan untuk penambahan kuota JBKP Pertalite.

"Namun apabila nanti kita melihat indikasinya akan over Pertalite demikian besarnya tentunya kami akan konsultasi ke BPH Migas untuk tambahan kuota sesegera mungkin," jelas Alfian dalam diskusi virtual, Senin (4/4).

Baca Juga: Masyarakat Ramai-ramai Beralih ke Pertalite, Konsumsi Melonjak hingga 15%

Asal tahu saja, konsumsi Pertalite meningkat terutama pasca kenaikan harga Pertamax per 1 April 2022 lalu.

PT Pertamina mencatat lonjakan konsumsi masih terjadi untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar.

"Kami paham saat ini ada sedikit pergeseran konsumsi 10%-15% dari Pertamax ke Pertalite. Mungkin bisa jadi ini karena kaget karena harganya naik," ungkap Alfian. 

Konsumsi JBT solar juga meningkat, mengingat disparitas harga antara solar subsidi dan nonsubsidi mencapai lebih dari Rp 8.000 per liter. Selain itu, besaran kuota yang lebih rendah ketimbang tahun lalu juga jadi salah satu faktor penyebab.

Meskipun terjadi lonjakan konsumsi, Alfian menegaskan stok Pertalite dan Solar subsidi masih aman. Masing-masing berada di level 19 hari dan 21 hari.

Sekedar informasi, kuota JBT Solar tahun ini ditetapkan sebesar 15,1 juta kl. Adapun, penyaluran per Februari mencapai 2,49 juta kl atau 10% lebih tinggi dari kuota year to date (ytd) Februari 2022. 

Baca Juga: Survei KONTAN: Kenaikan Harga Energi dan Bahan Pokok Menekan Optimisme Dunia Usaha

Hingga akhir tahun nanti konsumsi diprediksi bakal mencapai 14% lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan atau mencapai 16 juta kl. 

Kuota Pertalite untuk tahun ini pun ditetapkan sebesar 23,05 juta kl. Berdasarkan realisasi penyaluran hingga Februari 2022 tercatat lonjakan konsumsi telah terjadi. Konsumsi untuk dua bulan pertama tahun ini mencapai 4,25 juta kl atau melebih 18,5% dari kuota year to date (ytd).

Hingga akhir tahun ini konsumsi diprediksi bakal melonjak hingga 26,5 juta kl atau setara 15% di atas kuota 23,05 juta kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×