kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masyarakat Ramai-ramai Beralih ke Pertalite, Konsumsi Melonjak hingga 15%


Senin, 04 April 2022 / 10:03 WIB
Masyarakat Ramai-ramai Beralih ke Pertalite, Konsumsi Melonjak hingga 15%
ILUSTRASI. Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga BBM Pertamax (RON 92) membuat masyarakat ramai-ramai beralih menggunakan BBM Pertalite (RON 90).

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Alfian Nasution mengungkapkan, Pertamina mencatat lonjakan konsumsi Pertalite pasca kenaikan harga Pertamax mencapai hingga 15% dari kuota penyaluran.

"Kami paham saat ini ada sedikit pergeseran konsumsi 10%-15% dari Pertamax ke Pertalite. Mungkin bisa jadi ini karena kaget karena harganya naik," ungkap Alfian dalam diskusi virtual, Senin (4/4).

Alfian melanjutkan, lonjakan konsumsi ini diprediksi hanya bersifat sementara. Selain itu stok Pertalite juga masih berada di level aman yakni 19 hari.

Demi kembali meningkatkan konsumsi Pertamax, Pertamina menyiapkan sejumlah program promo maupun hadiah serta edukasi terkait BBM berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Stok BBM Terjaga pada Bulan Ramadan

Alfian menilai saat ini masyarakat cenderung sudah sadar akan pentingnya penggunaan BBM berkualitas. Untuk itu, migrasi konsumsi diprediksi tidak akan berlangsung untuk waktu yang lama.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) menggantikan Premium.

Kuota Pertalite untuk tahun ini ditetapkan sebesar 23,05 juta kl. Berdasarkan realisasi penyaluran hingga Februari 2022 tercatat lonjakan konsumsi telah terjadi. Konsumsi untuk dua bulan pertama tahun ini mencapai 4,25 juta kl atau melebih 18,5% dari kuota year to date (ytd).

Hingga akhir tahun ini konsumsi Pertalite diprediksi bakal melonjak hingga 26,5 juta kl atau setara 15% di atas kuota 23,05 juta kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×