kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsumsi Pertamax Series biar kualitas udara kota makin baik


Rabu, 21 Juli 2021 / 20:17 WIB
Konsumsi Pertamax Series biar kualitas udara kota makin baik
ILUSTRASI. Pengisian BBM jenis Pertamax Series di SPBU Pertamina.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Karena, lanjut Anton BBM RON rendah memperburuk emisi gas buang kendaraan bermotor, sehingga pembuangannya membuat kualitas udara lebih buruk.

"Sudah gitu, membuat mesin mengelitik (knocking), bahkan terburuk, berpotensi membuat ruang bakar berlubang," beber dia.

Baca Juga: Hingga semester I, negara terima Rp 96,7 triliun dari sektor hulu migas

Pengendara, lanjut dia, harus cermat dalam memilih BBM dengan kualitas bagus seperti penggunaan BBM dengan RON kualitas baik.

"Karena dengan kualitas baik, secara otomatis mesin kendaraan mencerna dengan baik," kata pemilik bengkel Abadi Motor itu.

Sementara, menurut pakar kendaraan mesin bakar Iman Kartolaksono Reksowardojo, penggendara harus diberikan edukasi penggunaan BBM dengan RON kualitas baik.

"Karena dalam kasus ekstrim bisa merusak mesin, membuat piston berlubang, serta menurunkan efisiensi dan menaikkan emisi gas buang," kata dia ketika dihubungi.

Kebanyakan kasus, kata Iman, BBM RON rendah memang menjadi penyebab knocking. Secara termodinamika, knocking terjadi karena BBM RON rendah tidak tahan terhadap tekanan atau temperatur tinggi, sehingga BBM bisa terbakar sebelum waktunya untuk dinyalakan api dari busi.

Pemakaian BBM RON rendah juga, lanjut Iman, juga terjadi meski kendaraan dilengkapi dengan artificial intelligence (AI). Meski pemrograman AI akan membuat mesin lebih fleksibel terhadap kualitas BBM yang dikonsumsi, namun pada dasarnya BBM RON rendah merugikan, terutama dalam jangka panjang.

"Tetapi tetap saja ada batasnya dan konsekuensinya terhadap kinerja yang menurun, efisiensi menurun, dan emisi memburuk," kata Iman yang juga anggota Komite Teknis Bahan Bakar Fosil dan Nabati itu.

Baca Juga: Pertamina klaim restrukturisasi berdampak positif ke kinerja



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×