Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tertundanya berbagai proyek konstruksi pemerintah tidak menghalangi PT Pembangunan Perumahan (PTPP) untuk mendapatkan kontrak baru.
Sekretaris perusahaan PTPP, Taufik Hidayat mengatakan hingga pertengahan Mei 2015, kontrak baru PTPP nilainya telah mencapai Rp 9 triliun. Angka tersebut naik Rp 2,3 triliun dibanding kuartal I 2015 kemarin yang sebesar Rp 6,7 triliun.
Menurut Taufik, kontrak yang diperoleh PTPP hingga pertengahan Mei 2015 tersebut mayoritas masih berasal dari proyek-proyek swasta. Saat ini proyek swasta menyumbang sebesar 85% atau mencapai Rp 7,65 triliun terhadap perolehan nilai kontrak baru perseroan. Sedangkan sisanya sebesar 15% atau senilai dengan Rp 1,35 triliun merupakan proyek pemerintah dan BUMN.
Salah satu proyek pemerintah yang tengah dikerjakan oleh perseroan adalah proyek jalan di Sumatera Utara.
Sementara itu, proyek lainnya yang tengah dikerjakan oleh perseroan sejak kuartal I 2015 lalu adalah Reklamasi Mandala City Makassar dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,5 triliun, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp 472 miliar, Mahattan Greenland sebesar Rp 351 miliar, apartemen Gunawangsa Surabaya sebesar Rp 327 miliar, CBD Karawaci Rp 312 miliar, CASA Condotel di Bintan Rp 242 miliar, Apron Bandara Ahmada yani Semarang Rp 141 miliar, Gedung Jasa Marga Jakarta Rp 112 miliar, Rumah Budaya Indonesia di Dili Timur Leste Rp 77 miliar dan lain-lain.
Selain dari induk, anak usaha PTPP juga berkontribusi terhadap realisasi kontrak baru sepanjang kuartal I tersebut. PTPP Properti memberi kontribusi sebesar Rp 493 miliar, PTPP Pracetak menyumbang Rp 258 miliar, dan PT PP Peralatan senilai Rp 51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News