Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian ESDM terus mengawal realisasi program pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) di tahun 2021. Pada Rabu (10/3) lalu, penandatanganan Kontrak Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga (jargas) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp Rp 467.791.556.196 resmi dilakukan di Gedung Ibnu Sutowo.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa program pembangunan jargas bertujuan memberikan akses energi kepada masyarakat, memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, serta mengurangi beban subsidi BBM atau LPG pada sektor rumah tangga.
"Saya telah menyaksikan hasil pembangunan jargas di Kota Lamongan dan terlihat jelas betapa bahagianya seorang ibu menggunakan jargas yang murah dan bersih. Kemudahan dan kenyaman telah diberikan Pemerintah," kata Tutuka sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis.
Baca Juga: PGN garap infrastruktur dan layanan distribusi gas bumi di Kawasan Industri Kendal
Sedikit informasi, pembangunan jargas pada terdapat 10 paket pembangunan jargas di tahun 2021. Menurut Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Noor Arifin Muhammad, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi telah melaksanakan lelang pembangunan jargas untuk kesepuluh paket tersebut mulai 10 November 2020 (tender pra DIPA), baik tender pembangunan jargas (EPC) maupun seleksi pengawasan pembangunan jargas (PMC).
Adapun kontrak pembangunan jargas yang ditandatangani pada tahap I berjumlah 5 paket dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 60.875 SR. Jumlah tersebut setara dengan separuh atau 50% dari total SR yang dibangun tahun 2021 di 21 kabupaten/kota yang sebanyak 120.776 SR.
Secara terperinci, kelima paket ini terdiri dari Paket 1 ini di antaranya meliputi Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Timur sebanyak 11.526 SR, Paket 12 meliputi Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon sebanyak 8.273 SR dan Paket 15 meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo sebanyak 17.506 SR.