Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pelaksanaan era pasar bebas ASEAN sudah di depan mata. Sejumlah sektor ada yang mengaku siap, namun tak sedikit pula yang was-was karena minim kesiapan.
Salah satu sektor yang dianggap belum mumpuni menatap Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 adalah jasa konstruksi. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Konstruksi dan Pertanahan Bambang Sujagad mengaku khawatir jika melihat banyak pengusaha jasa konstruksi atau kontraktor lokal yang gagal bersaing dengan perusahaan asing.
Sampai saat ini, daya saing pengusaha konstruksi di dalam negeri masih cukup lemah. Salah satu kelemahan soal suku bunga perbankan di Indonesia yang saat ini masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan negara tetangga, seperti; Malaysia dan Singapura. "Pengusaha Malaysia dan Singapura sudah untung dengan bayar bunga yang lebih rendah dari pengusaha Indonesia," katanya, Kamis (27/11).
Efeknya, permodalan perusahaan konstruksi kalah saing. Makanya, pemerintah diharapkan dapat menekan tingkat suku bunga bank agar dapat membantu kontraktor kecil dan menengah.
Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto menambahkan kontraktor nasional juga dihadapkan pada sumber daya manusia yang 60% didominasi kelompok buruh. Tenaga sektor konstruksi berkategori terampil dan ahli, masing-masing baru 30% dan 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News