Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pangsa pasar yang masih kecil, jadi potensi tersendiri bagi mobil di segmen premium Indonesia. Namun, seperti industri otomotif secara umum, penjualan mobil segmen premium masih bergantung permintaan pasar dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan After Sales Services PT Honda Prospect Motors (HPM) menuturkan, sejauh ini penjualan mobil segmen premium terbilang stagnan. "Jumlahnya sedikit. Kadang-kadang satu bulan tidak ada penjualan," terang Jonfis, Rabu (6/4).
Meski begitu, Jonfis mengaku, permintaan mobil segmen premium tetap ada walaupun kondisi sedang stagnan. Artinya, perkembangan penjualan mobil segmen premium sangat bergantung dari kesediaan barang dan juga model. Ia pun memperkirakan, pertumbuhan penjualan segmen premium tidak akan tumbuh besar.
Di HPM, salah satu mobil segmen premium adalah Honda Odyssey. Jonfis menerangkan, penjualan produk ini sempat mandek di Januari, kemudian naik pada Februari dan kembali stagnan pada Maret. "Secara keseluruhan, kontribusi penjualan mobil segmen premium kami cuma berkisar 1%," imbuhnya.
Dari jenis mobil, Jonfis menyebut, tren tahun ini justru akan mengarah ke produk SUV (Sport Utility Vehicle) dan LSUV. Sementara, untuk produk jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) bisa naik jika pasar sudah kondusif.
Catatan penjualan Honda sudah terlihat sampai Maret tahun ini. Pada tiga bulan pertama ini, mobil Honda naik 31,2% menjadi 58.379 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu 44.488 unit. Kontribusi penjualan Honda berasal dari Honda BR-V yang merupakan produk LSUV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News