Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Apa yang terlintas saat menyesap kopi? Pahit, asam, atau justru manis? Kopi excelsa, varietas langka yang kini mulai dilirik sebagai bintang baru di dunia kopi specialty, dikenal dengan karakter rasa dominan sweetness.
Varietas excelsa banyak tumbuh di daerah tropis seperti Jambi dan Jombang. Di Jawa Barat, Sumedang menjadi salah satu sentra baru meski lahannya masih terbatas.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang mencatat, luas lahan excelsa di wilayah ini hanya sekitar 88 hektare, ditambah lebih dari 3.000 pohon yang tersebar di pekarangan warga.
Baca Juga: Usaha Kopi Lokal Ini Semakin Bertumbuh dan Naik Kelas berkat Pendampingan BRI
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumedang Tono Suhartono mengatakan, pihaknya tengah berupaya menginventarisasi sekaligus mengkoordinasikan pengembangan excelsa agar lebih terarah.
“Ini tanggung jawab kami, bagaimana kami menginventarisasi dan mengkoordinir dari beberapa lokasi,” jelas Tono, Rabu (1/10/2025).
Dari sisi ekonomi, kopi excelsa menawarkan nilai lebih tinggi dibandingkan arabica dan robusta.
Menurut Rainaldi, prosesor sekaligus petani kopi excelsa, harga cherry excelsa mencapai Rp 15.000 per kg, lebih tinggi dari arabica Rp 12.000 dan robusta Rp 7.000 per kg.
Produktivitas excelsa juga unggul jauh. Umur tanaman bisa mencapai 100 tahun, dibanding arabica dan robusta yang rata-rata hanya 15–25 tahun.
Baca Juga: Belajar Tentang Kopi Tak Sekadar Seduh di Cangkir, Ada Kurikulum Agroforestri lo
Saat panen, satu pohon excelsa mampu menghasilkan hingga 100 kg cherry, sedangkan arabica hanya 10 kg dan robusta sekitar 5 kg.
Namun, tantangan tetap ada. Wawan, petani kopi excelsa asal Sumedang, menyebut kebutuhan modal lebih besar karena rasio pengolahan buah ke greenbean lebih rendah.
“Untuk menghasilkan 1 kg greenbean diperlukan 10 kg cherry excelsa. Arabica hanya 1:7 dan robusta 1:4,” terangnya.
Melihat potensi tersebut, Tokopedia dan TikTok Shop ikut ambil peran mendukung pengembangan kopi excelsa.
Dalam momentum Hari Kopi, kedua perusahaan berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang untuk memperkuat UMKM serta petani kopi lokal.
Baca Juga: Harga Kopi Robusta Turun Drastis! Diskon hingga US$45 di Indonesia
Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia Aditia Grasio Nelwan mengatakan, inisiatif ini melanjutkan program digitalisasi kopi yang sebelumnya telah dilakukan di Lahat dan Kamojang sejak 2024.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dukungan berupa pemberian mesin pengolahan biji kopi bisa meningkatkan daya saing dan produktivitas kopi excelsa, baik di pasar lokal maupun nasional,” ujarnya.
Selanjutnya: Shutdown AS Bikin Emas Bersinar, Terbang Menuju US$ 3.900
Menarik Dibaca: Promo HokBen ShopeePay SPayLater 1-12 Oktober, Makan Irit Hoka Hemat Cuma Rp 1.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News