Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Setelah berbelit panjang soal silang pendapat tentang kerjasama, akhirnya PT Kratau Steel Tbk (KRAS) dengan raksasa baja asal Korea Selatan Pohang Iron Steel and Company (POSCO) menemukan kata sepakat. Keduanya sepakat untuk meneruskan kesepakatan semula berupa pendirian pabrik.
Dalam kerjasama itu, keduanya akan mengoperasikan pabrik tahap awal bulan Desember tahun ini. "Tidak ada perubahan apapun atas kerjasama Krakatau Steel (KS) dengan POSCO, malah kami memperluas atau menggali potensi cakupan kerjasama lainnya dengan POSCO," terang Irvan Kamal Hakim, Direktur Utama Kraktau Steel melalui pesan singkatnya kepada KONTAN, kemarin (1/7).
Sayangnya, Irvan enggan mengungkapkan lebih detail terkait rencana memperluas dan menggali kerjasama lebih lanjut dengan POSCO itu. Untuk tahap awal, lanjut Irvan, PT Krakatau Posco akan beroperasi komersial atau sesuai target awal alias tepat waktu.
Pabrik tersebut siap beroperasi setelah mendapat dukungan sepenuhnya dari KS dan Grup. Mulai dari pasokan listrik, air, pelabuhan dan kebutuhan produksi lainnya.
Perlu diketahui, retaknya rumah tangga KRAS dan Posco bermula dari rencana kerjasama Krakatau Steel dengan perusahaan asal Jepang, Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation. Kedua perusahaan membentuk anak usaha bernama PT Krakatau Nippon Sumitomo Steel.
Pabrik ini akan memproduksi baja untuk memenuhi kebutuhan otomotif yang saat ini masih impor. Nah, Posco menganggap, KRAS telah main belakang. Sumber KONTAN itu menjelaskan, dalam klausul kerjasama Krakatau-Posco diatur tata tertib pengembangan bisnis yang berpotensi menjadi saingan perusahaan patungan keduanya, PT Krakatau Posco.
Krakatau Posco nanti akan fokus pada pengembangan bisnis baja karbon (carbon steel). "Turunan carbon steel ini antara lain CRC ( Cold Rolled Coil) sampai galvonite yang merupakan produk Krakatau Nippon," kata sumber itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BAJA belum akan naikkan harga produksi
Lika-liku penjatahan saham IPO BUMN
PTPP Kantongi Proyek Rp 7,5 Triliun
