Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan baja PT Krakatau Steel Tbk dan Nippon Steel Trading Co. Ltd (NST) serta dua perusahaan lokal mendirikan perusahaan patungan yang akan memproduksi baja lembaran bagi kebutuhan pembuatan komponen kendaraan.
Perusahaan yang dibangun dengan investasi awal senilai Rp 100 miliar itu akan memiliki kapasitas pengolahan 10.000 ton baja per bulan.
Perusahaan yang dibentuk itu bernama PT IndoJapan Steel Center dengan komposisi pemilik saham NST Jepang 30%, PT Adyawinsa Dinamika 30%, PT Dwijaya Sentosa Abadi 30% dan PT Krakatau Steel 10%. Perusahaan itu akan membangun industrinya di lahan seluas 4,8 hektare di Kawasan Industri Mitrakarang, Karawang, Jawa Barat.
Presiden Direktur PT Krakatau Steel Tbk, Fazwar Bujang, mengatakan, bagi Krakatau Steel, pembangunan pabrik baru melihat peluang dari sektor otomotif yang menjanjikan. Maklum dengan rata-rata kebutuhan baja untuk satu unit mobil sebanyak 700 kilogram (kg), maka kebutuhan baja untuk industri otomotif dalam setahun minimal 560.000 ton.
Di sisi lain, Fazwar mengatakan bahwa Krakatau Steel lebih fokus pada industri hulunya untuk memasok kebutuhan baja bagi industri lain. Jadi, dalam pembuatan perusahaan patungan di industri hilir, porsi kepemilikan sahamnya terbatas. Selama ini, Krakatau Steel juga sudah menyuplai baja untuk kebutuhan otomotif.
Presiden Nippon Steel Trading Co Ltd, Tetsuo Imakubo, mengatakan, Indonesia dipilih sebagai tempat investasi mereka karena pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. "Permintaan baja juga tinggi untuk otomotif dan pembangunan infrastruktur," kata Imakubo.
Industri yang dibangun di Karawang itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada Januari 2013. Bahan baku baja mayoritas akan dipenuhi dari Krakatau Steel. Namun karena baja yang diproduksi terbatas pada ukuran tertentu, untuk baja pembuatan komponen bodi luar mobil yang berukuran di atas 4 feet akan dipasok dari NST Jepang.
Presiden Direktur PT Adyawinsa Dinamika, Markus Maturo, mengatakan bahwa perusahaan baru itu akan memproduksi baja lembaran dengan memprioritaskan pembuatan baja lembaran untuk komponen kendaraan roda empat. Tapi tidak menutup kemungkinan, perusahaan juga membuat baja lembaran untuk komponen kendaraan roda dua. "Produksinya 100% akan dipasarkan di dalam negeri," kata Markus.
Markus mengatakan, baja lembaran mereka bisa dipergunakan untuk pembuatan komponen dalam dan luar kendaraan. Selama ini kebutuhan baja otomotif masih didominasi merek-merek dari Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News