Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memulai rangkaian kunjungan kerja di Tokyo, Jepang dengan mengadakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengangkat isu soal impor baja.
Menurut Airlangga, saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Neraca Komoditas dalam rangka penerbitan izin impor produk baja yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2023.
Pengalokasian dilakukan berdasarkan data supply-demand, kapasitas produksi perusahaan, dan record atas kinerja realisasi impornya, dengan tujuan agar penggunaan baja impor sebagai bahan baku tepat sasaran.
Baca Juga: AS Memperbarui Bea Masuk Atas Baja dari China dan Jepang, Mengakhiri Bea Untuk Brasil
“Baja sangat diperlukan untuk industri pengguna. Oleh karena itu, pengaturan pengalokasian impor baja dilakukan secara selektif, namun dengan proses yang transparan dan akuntabel, dengan tetap menjaga agar tidak melanggar ketentuan World Trade Organization (WTO),” tutur Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga menyampaikan, impor baja yang sangat diperlukan untuk industry.
“Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan untuk melakukan relaksasi tarif, dan Tim Teknis akan segera menyelesaikan,” kata Dia.
Agus juga menyampaikan terima kasih kepada industri otomotif Jepang yang telah melakukan perluasan pasar produk otomotif Indonesia, salah satunya untuk melakukan ekspor dari Indonesia ke Australia.
Dalam pertemuan ini, juga dibahas mengenai potensi kolaborasi lanjutan antara kedua negara, mengingat kerjasama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia telah berlangsung selama hampir 50 tahun.
Baca Juga: Impor China Bulan Lalu Turun Tajam, Jalan Bergelombang Pemulihan Ekonomi Ada di Depan
Sebagai penutup dari pertemuan tersebut, Menteri Hagiuda menyampaikan bahwa Pemerintah Jepang sangat senang bahwa kedua belah pihak telah melihat ke arah yang sama dan berharap untuk dapat segera meneruskan pembahasan dalam pertemuan ini.
“Kita bisa meneruskan pembahasan ini, baik melalui pembahasan secara langsung maupun secara online. Saya ada rencana untuk kembali datang ke Indonesia, meneruskan hubungan yang sudah baik ini,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News