CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Kreator Jadi Mesin Ekonomi Baru di Indonesia, Keotentikan Jadi Kuncinya


Jumat, 21 November 2025 / 23:40 WIB
Kreator Jadi Mesin Ekonomi Baru di Indonesia, Keotentikan Jadi Kuncinya
ILUSTRASI. Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations TikTok Asia Tenggara memaparkan rencana perhelatan Tiktok Award Indonesia 2025, Selasa (11/11/2025)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi kreator Indonesia diperkirakan melesat dalam lima tahun ke depan. Studi The Art & Science of Authenticity yang dirilis Accenture Song memproyeksikan kreator lokal bakal menyumbang dampak komersial hingga US$ 376 miliar atau sekitar Rp 6.000 triliun pada 2030. Nilai ini 1,5 kali lebih besar dibandingkan saat ini.

Yuke, General Manager Global Business Solutions TikTok Southeast Asia, memaparkan  kontribusi komersial kreator diproyeksikan mencapai US$1,2 triliun pada 2030 di Asia Pasifik dan Indonesia menjadi penyumbang terbesar dengan  pertumbuhan tercepat kedua di kawasan.

Lonjakan tersebut menegaskan posisi kreator sebagai kekuatan ekonomi baru. Konten yang mereka hasilkan tak lagi sekadar hiburan, tetapi telah menjadi pendorong nyata bagi pertumbuhan bisnis dan brand lewat konversi barang dan jasa.

“Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi brand, karena TikTok terus mengembangkan inovasi produk yang berfokus pada ekonomi kreator seperti TikTok MarketScope, Consideration Ads, dan TikTok One untuk membantu brand memaksimalkan potensi creator marketing,” papar Yuke dalam keterangannya dikutip Jumat (21/11/2025).

Baca Juga: Menakar Peluang Ekonomi dari Industri Konten Kreator di Indonesia

Fenomena creator boom kian menguat di Indonesia. TikTok mencatat pertumbuhan kreator termonetisasi hingga 2.000% secara tahunan pada kuartal III-2025, menjadikan komunitas kreator Indonesia salah satu yang tumbuh paling pesat di dunia.

Perkembangan ini juga menandai pergeseran dari dominasi macro influencer menuju everyday creators, yakni kreator dengan konten keseharian yang terasa lebih dekat dengan audiens. Kreator lokal kini menjadi mitra strategis brand, bukan hanya untuk mendorong penjualan, tetapi juga membangun kedekatan emosional dan membuka peluang ekonomi baru.

Studi Accenture Song menunjukkan bahwa audiens Indonesia menempatkan autentisitas sebagai faktor utama dalam mengonsumsi konten. Sebanyak 55% responden menilai konten lo-fi—seperti video spontan, live streaming, hingga behind-the-scenes yang lebih jujur dan relevan. Bahkan 70% konsumen menganggap live streaming sebagai format paling autentik.

Konsumen kini menginginkan bukti nyata, bukan visual yang terlalu polesan. Testimoni jujur, demonstrasi produk, hingga percakapan kasual terbukti lebih meyakinkan. Delapan dari sepuluh responden mengaku terdorong membeli produk setelah melihat konten autentik, baik dari kreator maupun brand.

Senior Managing Director Accenture Song, Simone Morandi, mengatakan konsumen Indonesia lebih terpengaruh oleh autentisitas emosional. “Ini menekankan pentingnya bukti nyata dan kedekatan personal dalam komunikasi brand,” ujarnya.

Baca Juga: Dampak Komersial Industri Kreator Melesat, TikTok Award Indonesia Kembali Digelar

Accenture Song memetakan autentisitas dalam dua aspek, yakni  fungsional dan emosional. Aspek fungsional menunjukkan manfaat nyata produk seperti perbandingan sebelum dan sesudah. Sedangkan aspek emosional tercermin dari tone, gaya, serta kepribadian kreator atau brand.

Kuatnya preferensi terhadap konten otentik membuat Indonesia mencatat skor tertinggi di Asia Pasifik: 87% konsumen menyatakan konten autentik membuat mereka lebih mempertimbangkan suatu brand. Temuan ini memberi sinyal kuat bagi pemasar untuk menggabungkan kreativitas kreator dengan pengukuran berbasis data guna menentukan konten organik yang layak diperkuat.

Johnson’s Baby Indonesia menjadi salah satu contoh keberhasilannya. Dengan memanfaatkan TikTok Market Scope (TTMS) untuk memetakan audiens ibu muda dan dewasa muda, brand ini mengombinasikan konten kreator dan konten brand. Hasilnya, pertimbangan audiens naik dua kali lipat, niat membeli meningkat 8%, dan GMV tumbuh 33%.

Temuan Accenture Song menegaskan bahwa di tengah persaingan digital yang kian padat, autentisitas bukan lagi gaya komunikasi, melainkan fondasi utama yang mendorong ekonomi kreator Indonesia ke level berikutnya.

Selanjutnya: Strategi Mitsubishi di GJAW 2025: Destinator Jadi Andalan Keluarga

Menarik Dibaca: Jadwal Australian Open 2025 Semifinal: 7 Wakil Indonesia Berlaga, Segel 1 Tiket Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×