Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi kreator Indonesia diperkirakan melesat dalam lima tahun ke depan. Studi The Art & Science of Authenticity yang dirilis Accenture Song memproyeksikan kreator lokal bakal menyumbang dampak komersial hingga US$ 376 miliar atau sekitar Rp 6.000 triliun pada 2030. Nilai ini 1,5 kali lebih besar dibandingkan saat ini.
Yuke, General Manager Global Business Solutions TikTok Southeast Asia, memaparkan kontribusi komersial kreator diproyeksikan mencapai US$1,2 triliun pada 2030 di Asia Pasifik dan Indonesia menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan tercepat kedua di kawasan.
Lonjakan tersebut menegaskan posisi kreator sebagai kekuatan ekonomi baru. Konten yang mereka hasilkan tak lagi sekadar hiburan, tetapi telah menjadi pendorong nyata bagi pertumbuhan bisnis dan brand lewat konversi barang dan jasa.
“Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi brand, karena TikTok terus mengembangkan inovasi produk yang berfokus pada ekonomi kreator seperti TikTok MarketScope, Consideration Ads, dan TikTok One untuk membantu brand memaksimalkan potensi creator marketing,” papar Yuke dalam keterangannya dikutip Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Menakar Peluang Ekonomi dari Industri Konten Kreator di Indonesia
Fenomena creator boom kian menguat di Indonesia. TikTok mencatat pertumbuhan kreator termonetisasi hingga 2.000% secara tahunan pada kuartal III-2025, menjadikan komunitas kreator Indonesia salah satu yang tumbuh paling pesat di dunia.
Perkembangan ini juga menandai pergeseran dari dominasi macro influencer menuju everyday creators, yakni kreator dengan konten keseharian yang terasa lebih dekat dengan audiens. Kreator lokal kini menjadi mitra strategis brand, bukan hanya untuk mendorong penjualan, tetapi juga membangun kedekatan emosional dan membuka peluang ekonomi baru.
Studi Accenture Song menunjukkan bahwa audiens Indonesia menempatkan autentisitas sebagai faktor utama dalam mengonsumsi konten. Sebanyak 55% responden menilai konten lo-fi—seperti video spontan, live streaming, hingga behind-the-scenes yang lebih jujur dan relevan. Bahkan 70% konsumen menganggap live streaming sebagai format paling autentik.
Konsumen kini menginginkan bukti nyata, bukan visual yang terlalu polesan. Testimoni jujur, demonstrasi produk, hingga percakapan kasual terbukti lebih meyakinkan. Delapan dari sepuluh responden mengaku terdorong membeli produk setelah melihat konten autentik, baik dari kreator maupun brand.
Senior Managing Director Accenture Song, Simone Morandi, mengatakan konsumen Indonesia lebih terpengaruh oleh autentisitas emosional. “Ini menekankan pentingnya bukti nyata dan kedekatan personal dalam komunikasi brand,” ujarnya.
Baca Juga: Dampak Komersial Industri Kreator Melesat, TikTok Award Indonesia Kembali Digelar
Accenture Song memetakan autentisitas dalam dua aspek, yakni fungsional dan emosional. Aspek fungsional menunjukkan manfaat nyata produk seperti perbandingan sebelum dan sesudah. Sedangkan aspek emosional tercermin dari tone, gaya, serta kepribadian kreator atau brand.
Kuatnya preferensi terhadap konten otentik membuat Indonesia mencatat skor tertinggi di Asia Pasifik: 87% konsumen menyatakan konten autentik membuat mereka lebih mempertimbangkan suatu brand. Temuan ini memberi sinyal kuat bagi pemasar untuk menggabungkan kreativitas kreator dengan pengukuran berbasis data guna menentukan konten organik yang layak diperkuat.
Johnson’s Baby Indonesia menjadi salah satu contoh keberhasilannya. Dengan memanfaatkan TikTok Market Scope (TTMS) untuk memetakan audiens ibu muda dan dewasa muda, brand ini mengombinasikan konten kreator dan konten brand. Hasilnya, pertimbangan audiens naik dua kali lipat, niat membeli meningkat 8%, dan GMV tumbuh 33%.
Temuan Accenture Song menegaskan bahwa di tengah persaingan digital yang kian padat, autentisitas bukan lagi gaya komunikasi, melainkan fondasi utama yang mendorong ekonomi kreator Indonesia ke level berikutnya.
Selanjutnya: Strategi Mitsubishi di GJAW 2025: Destinator Jadi Andalan Keluarga
Menarik Dibaca: Jadwal Australian Open 2025 Semifinal: 7 Wakil Indonesia Berlaga, Segel 1 Tiket Final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













