kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kronologi tagihan listrik hingga Rp 68 juta versi pelanggan dan PLN


Senin, 18 Januari 2021 / 10:09 WIB
Kronologi tagihan listrik hingga Rp 68 juta versi pelanggan dan PLN
ILUSTRASI. Untuk menghilangkan bau badan, kita bisa memanfaatkan bahan-bahan alami, salah satunya daun sirih. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini di media Twitter, viral sebuah unggahan pelanggan PLN di daerah Tangerang, Banten, yang mengalami lonjakan tagihan listrik mencapai Rp 68 juta. Sebab pelanggan tersebut mengaku biasanya hanya menerima tagihan listrik sebesar Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per bulannya.  

Unggahan itu viral di Twitter, 15 Januari 2020. Hingga kini twit-nya telah disukai lebih dari 23.400 kali dan dibagikan ulang lebih dari 9.300 kali. 

Tagihan membengkak Pelanggan PLN, yakni Ibu rumah tangga berinisial M (31), menceritakan kronologinya kepada Kompas.com, Minggu (17/1/2021). 

Keluarganya tinggal di rumah di Tangerang sejak Februari 2020. Dia mengatakan kejanggalan muncul ketika bulan Oktober 2020 suaminya mendapatkan tagihan online yang membengkak, yakni hampir Rp 5 juta. Padahal dia mengaku biasanya hanya mendapat tagihan Rp 500.000-700.000 per bulan. 

Baca Juga: Simak, ini cara mendapatkan token listrik gratis lewat PLN Mobile hingga website PLN

Kemudian bulan November 2020 juga masih sama, mereka menerima tagihan hampir Rp 5 juta. Karena merasa aneh, keluarga itu datang ke PLN Cabang Kreo Ciledug. Singkat cerita, tiba-tiba ada petugas PLN yang datang untuk mengecek meteran pada 14 Januari 2021. 

Meteran perlu diganti 

Petugas yang memakai seragam itu mengatakan meteran perlu diganti karena tidak presisi. M mengizinkan petugas untuk mengganti meterannya, karena merasa memang tidak pernah diganti sejak 2019. 

"Lalu saya disodorin BA (berita acara), bilang besok ke kantor buat cek unit bersama karena meteran angkanya nggak presisi. Nggak ada bilang curiga atau apa, kita mah iyain aja wong nggak ngerasa ngapa-ngapain," katanya pada Kompas.com, Minggu (17/1/2021). 

Baca Juga: PLN pastikan pasokan listrik aman selama masa PPKM

Kemudian pada 15 Januari 2021, dia dan suami datang ke kantor PLN yang ditentukan pada pukul 10.00 WIB. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×