kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.309   2,00   0,01%
  • IDX 7.539   48,64   0,65%
  • KOMPAS100 1.072   9,35   0,88%
  • LQ45 795   -0,76   -0,10%
  • ISSI 255   0,94   0,37%
  • IDX30 410   -0,20   -0,05%
  • IDXHIDIV20 469   -0,89   -0,19%
  • IDX80 120   -0,26   -0,22%
  • IDXV30 124   0,06   0,05%
  • IDXQ30 131   -0,11   -0,09%

KSTI 2025 Dorong Kolaborasi Peneliti dan Industri untuk Pemerataan Ekonomi Indonesia


Jumat, 08 Agustus 2025 / 08:30 WIB
KSTI 2025 Dorong Kolaborasi Peneliti dan Industri untuk Pemerataan Ekonomi Indonesia
Dok. KSTI


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Konvesi, Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 resmi dibuka pada Kamis, 7 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat. Mengusung tema ”Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi”, acara ini diikuti oleh 1000 ilmuwan, 250 rektor, 3000 peserta, dan ribuan mahasiswa.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Menristekdikti) Brian Yuliarto menjelaskan, kehadiran ilmuwan dalam acara ini menjadi pembuka dalam membuat roadmap dan merancang strategi agar teknologi dan sains berguna bagi ekonomi. Oleh karena itu, acara ini diselenggarakan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan teknologi.

"Konvensi ini merupakan inisiatif Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mempertemukan, mengumpulkan para peneliti dan guru besar khususnya bidang STEM untuk bersama menyamakan visi dan berkontribusi untuk memajukan bangsa," ungkap Brian.

Lanjut, pria yang juga peneliti bidang nanoteknologi itu mendorong peran kampus untuk menjadi pusat ekonomi. Ia membandingan kampus di luar negeri yang kini mampu bertransformasi mengembangkan ekonomi dari sektor pendidikan.

Oleh karenanya, pemerintah akan berfokus pada pengembangan riset yang akan dielaborasikan dengan industri atau perusahaan. Pemerintah pun sedang menggodok skema agar riset berjalan beriringan dengan kebutuhan industri, sehingga bermanfaat bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi.

“Kemenristekdikti juga mencoba menurunkan bidang-bidang apa dibutuhkan oleh bangsa kita kedepan. Kaitannya dengan rencana atau keinginan bapak presiden mencapai tujuan delapan Asta Cita. Jangan sampai nanti fokus penciptaan SDM kita tidak sejalan dengan apa yang diinginkan dikembangkan industri,” sambung Brian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, perusahaan yang ikut dalam mengembangkan riset dan SDM akan mendapat insentif fiskal Super Tax Deduction. Perusahaan yang mendanai kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) bisa memperoleh pengurangan pajak hingga tiga kali lipat dari nilai investasi riset yang dikeluarkan.

Tercatat, sebanyak 30 wajib pajak yang mengajukan permohonan dengan 224 proposal litbang, serta total estimasi biaya mencapai Rp1,46 triliun atau setara dengan US$15,36 juta. Dari jumlah tersebut, realisasi insentif baru diberikan kepada sembilan wajib pajak dan mencakup 19 proposal litbang.

Untuk itu, Ia mendorong peneliti untuk mengajak perusahaan atau industri untuk bergabung dalam riset. "Saya harap di sini ada industri yang akan mengeluarkan untuk biaya penelitian, untuk produknya, untuk pengembangan. Kalau dia mengeluarkan Rp 1 miliar, mereka bisa men-deduct 3 kali lipatnya untuk pengurangan pajak," kata Sri.

Senada, Brian menegaskan butuh Kemenristekdikti perlu mensosialisasikan program tersebut, baik melalui kampus atau peneliti di Indonesia. “Kita nanti juga akan bantu sosialisasikan dan meyakinkan industri untuk mau mendanai risetnya atau pengembangan inovasinya. Karena itu bisa berdampak pada pengurangan pajak dari perusahaan jadi itu hal yang sangat menarik,” pungkas Brian.

Pamerkan inovasi

Pengunjung yang ingin datang ke acara ini tidak hanya menyaksikan seminar, tetapi juga melihat berbagai pameran inovasi dari puluhan industri dan universitas. Semuanya bisa dikunjungi sampai tanggal 9 Agustus nanti.

Pertamina menampilkan In-Line Inspection Tool Ultrasonic Testing (ILI UT) & Foam Pig. Teknologi hasil kolaborasi Pertamina dan Pindad itu yang menciptakan teknologi yang mampu membersihkan bagian pipa dengan memanfaatkan sensor dalam mesin. Menariknya, ILI UT & Foam Pig sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri lebih dari 90%.

“Teknologi ini mampu membersihkan bagian dalam pipa mencapai puluhan kilometer,” ujar perwakilan Pertamina.

Dalam industri parfum, Paragon Technology and Innovation melalui jenama Kahf menampilkan teknologi Robo Perfume. Inovasi tersebut memungkinkan pengisian botol parfum secara otomatis berdasarkan  pilihan notes yang diinginkan.

Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. memaparkan, kehadiran KSTI 2025 di ITB adalah sebuah kehormatan karena menampilkan inovasi dari industri. Melalui acara ini juga, ia mengajak pelaku industri, peneliti, dosen, dan mahasiswa berinovasi dalam mengembangkan ide untuk menuangkannya dalam bentuk teknologi yang berguna untuk Indonesia.

Posisi Indonesia sekarang ingin keluar dari negara berpenghasilan menengah. Menurut Tata, kehadiran KSTI 2025 menjadi solusi bagi penelitian dan industri untuk saling berkolaborasi.

“Kita tahu Indonesia berada di negara berpenghasilan menengah. Untuk itu kita perlu sains dan teknologi,” jelas Tatacipta.

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Jumat (8/8) Produk Antam, UBS dan GALERI 24

Menarik Dibaca: Promo JSM Indomaret 8-10 Agustus 2025, Sunlight-Attack Detergent Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×