kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ku Ka, wadah produk lokal jadi terkenal akan tampil dalam bentuk aplikasi


Senin, 15 Juli 2019 / 07:05 WIB
Ku Ka, wadah produk lokal jadi terkenal akan tampil dalam bentuk aplikasi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membicarakan mengenai Indonesia tak hanya pada beragamnya budaya, eloknya alam dan beragamnya bahasa daerah. Produk asli atau lokal Indonesia juga tak kalah jumlahnya. Mulai dari kain, kerajinan, kuliner, aksesoris, sepatu , tas dan masih banyak lagi jenisnya.

Melihat potensi banyak produk lokal Indonesia membuat Ku Ka hadir menjadi wadah para brand lokal untuk menujukan eksistensi diri. Kuka.co.id merupakan marketplace bagi produk-produk lokal Indonesia mulai dari fashion, kuliner, kecantikan, kriya, hingga barang antik.

General Manager Ku Ka Rilia Marina Lalamentik menjelaskan, Ku Ka berawal dua platform yaitu Kuka.co.id yang berisi produk-produk lifestyle dan Kedai Kuka.co.id difokuskan untuk produk makanan dan minuman sejak launching pada tahun 2015 silam. Kini dua platform tersebut dilebur menjadi satu dalam Kuka.co.id pada 2019.

"Dulu kita dua platform karena mau lihat dulu pasar seperti apa, nah sejalannya waktu empat tahun Ku Ka berjalan melihat data yang kita temukan di lapangan terbentuk masing-masing segmen. Jadi yang aktif di Kuka.co.id kurang tahu Kedai Ku Ka, dan gitu sebaliknya. Jadi sekarang dijadikan satu," jelas Rilia kepada Kontan.co.id.

Selain melalui Ku Ka, produk lokal Indonesia juga bisa dipasarkan melalui platform Ku Ka lain yaitu Rukuka.com. Berbeda dengan Kuka.co.id, RuKuKa atau Rumah Ku Ka berisi produk-produk kualitas premium yang ditujukan bagi pasar global.

"Rukuka istilahnya premium produk, terpisah platformnya, dan target global. Di RuKuKa kebanyakan produk dari desainer serta barang lebih eksklusif jadi stok sedikit," sambung Rilia.

RuKuKa kini dapat melakukan penjualan produk lokal Indonesia ke Malaysia, Singapura, Jepang dan Amerika.

Saat ini Ku Ka sedang terfokus untuk rebranding mengingat rencana meluncurkan aplikasi Ku Ka pada akhir tahun ini. Dengan fokus saat ini maka platform yang pernah mengikuti pameran Amazone Fashion Week di Tokyo Jepang ini tengah melakukan evaluasi lantaran ada beberapa toko yang sudah tidak aktif di Ku Ka.

Ditargetkan evaluasi toko-toko yang ada di Ku Ka mampu rampung satu bulan ini. Saat ini sistem yang ada Ku Ka adalah jika seller tidak melakukan update akan produk jualan selama 1-3 bulan maka sistem akan otomatis menghapus toko tersebut.

Oleh karena itu Ku Ka terus memberikan informasi kepada seller untuk selalu meng-update toko mereka. "Nanti seller bisa konfirmasi sudah ngga jualan lagi atau gimana. Per hari 15 seller kita undang untuk bergabung," ungkap Rilia.

"Karena banyak faktor, bisa karena ganti haluan, bisa ganti produk atau konsep toko itu. Ada beberapa kendala teknis misal saking banyak marketplace dia buka jadi lupa password dan lainnya. Kita tahap bersih-bersih toko istilahnya. Misal kualitas produk turun kita juga akan kasih tau ke seller," imbuh Rilia.

Tahun lalu Ku Ka memiliki sekitar 5.000 seller namun di perkiraan setelah evaluasi tahun ini seller akan ada di angka sekitar 3.000 brand.

Bagi seller yang ingin bergabung bersama Ku Ka dapat melalui dua cara, yaitu mengunjungi website Ku Ka sendiri atau akan ada tim Ku Ka yang mengundang seller tersebut untuk bergabung setelah melihat seller memiliki kriteria yang sesuai dengan Ku Ka. Syarat seller dapat bergabung di Ku Ka adalah harus produsen dari brand tersebut.

Rilia menyebut bahwa untuk transaksi dalam sebulan disebut belumlah capai angka yang fantastis. Saban hari Ku Ka bisa mencapai sekitar 50 transaksi. Hal tersebut lantaran terkadang ketersediaan barang juga kerap menjadi kendala.

"Kadang ada toko yang ngga update keterangan di website, tapi kadang kita tawarkan buyer mau menunggu ngga. Itu kita belum banyak transaksi, 50 transaksi seharilah," kata Rilia.

Sistem kerja Ku Ka sendiri adalah jika terdapat pesanan masuk maka Ku Ka akan memberikan informasi kepada seller, lalu barang akan dikirim oleh seller kepada buyer. Berbeda dengan RuKuKa yang sasar pasar global, barang akan di kemas ulang oleh Ku Ka dan pengecekan kondisi produk sebelum di kirim ke buyer di luar negeri.

Harga produk-produk di Ku Ka juga variatif mulai dari aksesoris ada yang di bandrol Rp 5.000 hingga produk fashion hingga Rp 2 juta. Produk yang banyak dipesan melalui Ku Ka adalah fashion seperti batik, tenun, tas dan aksesoris.

Tak hanya pasarkan produk lokal Indonesia, Ku Ka memiliki keunggulan dimana cerita dibalik produk yang dipasarkan seller. Banyak seller yang memasarkan produk dengan misi sosial seperti pemberdayaan pengrajin atau petani daerah.

Ada juga produk-produk yang dibuat dari barang recycle, atau bahkan seller yang menjembatani antara petani di desa dengan konsumen. "Ku Ka lebih misinya, jadi orang join Ku Ka mengajak untuk dukung produk lokal. Tantangan saat ini adalah trust issue," kata Rilia.

Diluar itu Ku Ka juga menyediakan kemudahan untuk mencatat dan menganalisa penjualan produk para seller di Dashboard Analytic. Adapula pendanaan, dimana seller dapat mengajukan proposal mengenai potensi produknya untuk peroleh dana.

Ku Ka juga dapat membantu seller mengenai bagaimana pengemasan produk. "Bahkan misal izin, seperti PRIT, BPOM, dan lainnya kita bisa bantu untuk link ke badan terkait," tutur Rilia.

Tantangan yang ada saat ini di jawab Ku Ka dengan seringnya ikut dalam pameran skala lokal maupun internasional. Menggandeng komunitas juga menjadi cara agar membuat produk lokal Indonesia menjadi raja di tanah sendiri dan juga global.

Target transaksi hingga akhie tahun disebut Rilia belum ada, karena fokus tahun ini Ku Ka adalah reborn. Terlebih dengan rencana meluncurkan aplikasi yang akan memudahkan para pengguna dalam menggunakan Ku Ka. "Ku Ka 3.0 istilahnya, kita fokus ke itu tahun ini," sebut Rilia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×