Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Siapa orang yang tak kenal pada minuman hitam bernama kopi? Semuanya pasti tahu, bahkan pernah mencecapnya. Memang, mungkin, itulah minuman paling populer sedunia. Sampai-sampai, pertemuan pagi hari pun disebut coffee morning, bukan tea morning.
Saking populernya, varian penyajian minuman kopi pun beraneka macam. Rasa kopi pun bisa dimodifikasi sedemikian rupa. Misalnya, mencampur kopi dengan susu, cream, caramel, dan lain-lain.
Ragam sajian kopi ini memunculkan peluang bisnis menguntungkan. Sebut saja misalnya, Starbuck, Coffebean, dan masih banyak lagi. Namun, untuk mendirikan kedai kopi berskala internasional seperti di atas, tentu butuh banyak modal. Harga jual minuman ini cukup tinggi, sekitar Rp 30.000 per cup. Dengan harga setinggi itu tak semua orang bisa membeli.
Nah, untuk membidik celah pasar, ada juga kedai kopi yang berdandan bak kafe di mal, tapi mematok harga lebih populis. Cobalah mampir di Misterblek Coffe, sebuah kafe mungil, bahkan sebagian gerainya hanya berupa gerobak, mampu menyajikan minuman kopi blended bercita rasa internasional.
Cukup dengan membayar Rp 6.000, pembeli mendapatkan satu cangkir kopi blanded. Rasa dan aroma minuman ini tidak kalah dengan sajian di kedai kopi berkelas. “Rasa dan aroma sama. Soalnya, bahan-bahan dan proses pembuatannya juga tidak berbeda,” kata Basri Adhi, pemilik Misterblek Coffe.
Misterblek Coffe memang masih baru dalam bisnis ini. Basri baru mendirikannya pada November 2007. Variasi kopi yang dia saji belum banyak. baru terdiri tiga rasa. Yakni, tiramisu, caramel, dan cappucino. “Semua rasa, harganya sama Rp 6.000 per cup,” katanya.
Walau demikian, meski kurang dari setahun, usaha ini terus berkembang. Di kawasan Jabodetabek, Misterblek sudah tumbuh di delapan tempat. Satu tempat lagi ada di Bandung. “Ini saya jalin melalui kemitraan dengan orang lain,” kata Basri.
Saat ini Basri mempunyai lima outlet dan satu kafe yang ia kelola sendiri. Selain itu, ia juga sering membuka outlet dadakan dalam acara-acara tertentu. Mulai dari arisan PKK hingga pentas seni (pensi) di kalangan pelajar. Satu kali event, Basri mengaku bisa menjual ratusan cup kopi.
Mitra tanpa syarat
Menurut Basri, perkembangan bisnis ini sangat bagus. Memang banyak berdiri kedai-kedai kopi, namun Misterblek masih mampu bersaing. Apalagi, dengan rasa dan aroma yang sama, harga Misterblek juga terbilang miring. “Orang tidak perlu lagi mengeluarkan uang puluhan ribu hanya untuk merasakan kopi blanded,” katanya.
Basri sengaja tidak mematok harga yang mahal seperti di tempat lain. Pasalnya, ia ingin membidik kalangan menengah ke bawah. Menurutnya, masyarakat kalangan ini mempunyai potensi yang besar untuk dijadikan target pasarnya, karena jumlahnya yang banyak. "Meski pengeluaran sedikit, tapi jumlah konsumen potensial dari kalangan menengah sangat besar jumlahnya," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk memulai usaha ini tidak perlu mengeluarkan modal banyak. Selain itu, untuk bermitra dengan Misterblek, Basri juga tidak menentukan syarat yang macam-macam. Ia juga tidak memungut fee dari tiap mitra. “Malah kami yang memberikan bantuan alat kerja berupa blender,” kata Basri.
Menurutnya, syarat utama bagi pemitra adalah mempunyai lahan usaha dan minat untuk bekerja. Ia menjelaskan, untuk bermitra dengan Misterblek, calon mitra cukup memesan minimal 50 sachet kopi campuran segala rasa.
Khusus untuk mitra di Jabodetabek, pemesanan pertama minimal 25 sachet. Tiap sachet, harganya dipatok Rp 3.000. “Untuk menyajikan kopi ini perlu blender. Kami akan meminjamkan blender itu,” katanya. Selain blender, ia juga meminjamkan banner Misterblek.
Basri menambahkan, pemesanan kopi tersebut minimal 25 hari sekali. Bila dalam dua bulan tidak memesan, blender akan ditarik kembali. Namun, kata Basri, kondisi ini belum pernah terjadi. “Biasanya mitra malah pesan ulang (repeat order) tiap hari minimal 10 sachet,” jelas Basri, panjang lebar.
Menurut Basri, dengan modal yang terbilang kecil, usaha kemitraan Misterblek akan langsung memberikan balik modal dalam satu kali pemesanan. Mengingat harga jual tiap satu cup kopi cuma Rp 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News