Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Sektor industri makanan, minuman dan tembakau pada kuartal I tahun ini tumbuh sebesar 0,74%. Sepanjang tahun lalu, sektor industri ini tumbuh sebesar 11,29%. Bahkan, jika dilihat dari kuartal IV tahun 2009 ke kuartal I tahun ini (quorter to quorter) industri makanan dan minuman justru mengalami pertumbuhan negatif 3,37%.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi menuturkan, jika dilihat dari produksinya, industri makanan dan minuman masih tetap tumbuh sekitar 10,5% pada tiga bulan pertama tahun ini.
Tapi penurunan pertumbuhan ini disebabkan karena kenaikan harga bahan baku, sementara industri makanan dan minuman tidak bisa serta merta menaikkan harga jual produk. "Selain itu sekitar 25%- 28% diekspor. Sementara penguatan rupiah membuat nilai ekspor berkurang sehingga mempengaruhi hasil atau output dari industri," kata Dedi.
Meski begitu, ia optimis pada kuartal II nanti pertumbuhan industri makanan dan minuman akan kembali naik karena harga bahan baku diperkirakan akan mulai turun. Sehingga, pertumbuhan industri secara keseluruhan pada kuartal II ini akan lebih baik ketimbang kuartal I tahun 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News