kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kuartal III 2018, kinerja Mitra Komunikasi (MKTN) didorong penjualan pulsa


Senin, 29 Oktober 2018 / 20:08 WIB
Kuartal III 2018, kinerja Mitra Komunikasi (MKTN) didorong penjualan pulsa
Direksi dan komisaris MKNT usai RUPSLB


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor penjualan pulsa, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) mencatat kinerja stagnan hingga kuartal III-2018.

Doane Cahyadi, Direktur Operasional Mitra Komunikasi mengatakan, sejak Maret 2018, kinerja perusahaan didorong oleh penjualan pulsa.

"Saat ini kami ganti pola di mana penjualan pulsa mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan penjualan kartu perdana dan lainnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena imbas dari sistem registrasi kartu yang diusung pemerintah sejak bulan Maret hingga Mei 2018 lalu.

"Kita tahu operator saat ini sedang terpukul karena adanya sistem registrasi yang secara langsung imbasnya juga kami rasakan sebagai distributor," ujarnya.

Ditanya soal realisasi penjualan hingga kuartal III-2018, Cahyadi enggan buka-bukaan, ia hanya mengatakan bahwa pertumbuhannya tidak signifikan.

"Angka pastinya belum bisa dikatakan yang pas kalau double digit di low, dan high di single digit, kita harapkan hingga akhir tahun bisa terus bertumbuh," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga semester I-2018, MKNT berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,88 triliun tumbuh tipis dari tahun lalu sebesar Rp 2,85 triliun.

Angka tersebut dikontribusi oleh penjualan kartu perdana dan pulsa sebesar Rp 2,84 triliun, penjualan tablet dan headset Rp 38 miliar serta penjualan modem dan aksesoris sebesar Rp 571,91 juta.

Meskipun demikian, laba kompherensif yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 13,44 milar, turun sekitar 30,57% dari tahun lalu sebesar Rp 19,36 miliar.

Melihat hal tersebut, lanjut Cahyadi perseroan berencana memperluas klaster distribusi penjualan seperti di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

"Ada rencana tapi belum tahu kapan, karena selama ini untuk penjualan paling tinggi di Bali, Jawa Tengah, Sumatera dari Lampung hingga Aceh, dan Jabodetabek, harapannya jika distribusi lebih luas bisa meningkatkan penjualan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×