Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Kementerian BUMN menilai, pinjaman sebesar Rp 610 miliar yang dikucurkan untuk PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) akan membuat Merpati bangkit kembali dan tumbuuh menjadi perusahaan yang sehat.
“Tentu akan ada penilaian, akan ada evalusiai. Kita lakukan evaluasi satu tahun. Kalau setahun tidak bisa meningkatkan kinerja, kita akan evaluasi,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar.
Penilaian kinerja bertujuan untuk menyehatkan perusahaan plat merah penerbangan tersebut. Artinya, apabila Merpati gagal melakukan restrukturisasi dalam waktu yang ditentukan, maka BUMN akan mempertimbangkan keberadaan Merpati sebagai perusahaan plat merah.
"Kami minta komitmen dan tanggungjawab penuh MNA untuk melaksanakan SLA (sub loan agreement) atas pengadaan 15 peswat MA-60,” imbuhnya.
Tahun 2010 ini pemerintah mengharapkan Merpati bisa bangkit dan berperan sebagai pesawat penghubung antar pulau. Hanya saja, dengan kondisi seperti ini, Merpati sebaiknya tidak berkompetisi di rute penerbangan jarak jauh.
Pemerintah juga mengharapkan Merpati menjadi maskapai perintis yang beroperasi di Indonesia Timur. Belum adanya kompetisi di ceruk yang sama membuat Merpati akan mampu menguasai pasar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News