Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan LPG mulai terjadi di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Jawa Barat dan Banten menjelang akhir tahun 2017. Pemerintah mencoba menganalisa penyebab terjadinya kelangkaan LPG tersebut.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Harya Adityawarman mengatakan, pemerintah sudah berkordinasi dengan PT Pertamina (Persero) terkait kelangkaan LPG tersebut. Dari hasil analisa diketahui kelangkaan LPG disebabkan oleh kuota LPG yang kurang dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi LPG.
Saban tahun Pertamina mencatat pertumbuhan LPG 3 kg naik sekitar 7%. Tapi pada tahun ini pemerintah justru menurunkan kuota LPG 3 kg dalam APBNP 2017.
"Biasanya kemarin kemungkinan ada volume di APBNP turun. Kota/Kabupaten turunnya di APBNP 7 juta ton jadi 6,1 ton. Itu dibahas dibanggar, kami usulkan sekitar 6,5 ton," imbuh Harya, Selasa (5/12) malam.
Dengan kondisi ini, Harya pun hanya bisa mengimbau kepada PNS di daerah khususnya untuk tidak lagi menggunakan LPG 3 kg. "Kami koordinasi dengan daerah. Ada beberapa Bupati, Gubernur, memberi surat edaran kepada PNS tidak pakai 3 kg dan untuk usaha besar juga tidak boleh," tegas Harya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News