kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.171   -65,00   -0,43%
  • IDX 7.745   3,61   0,05%
  • KOMPAS100 1.210   1,46   0,12%
  • LQ45 971   -6,60   -0,68%
  • ISSI 233   2,13   0,92%
  • IDX30 497   -2,77   -0,55%
  • IDXHIDIV20 598   -4,92   -0,82%
  • IDX80 138   0,12   0,09%
  • IDXV30 142   0,88   0,62%
  • IDXQ30 166   -1,20   -0,72%

Kuota Pertalite Tahun 2023 Ditetapkan 32,56 Juta KL dan Solar 17 Juta KL


Sabtu, 07 Januari 2023 / 07:51 WIB
Kuota Pertalite Tahun 2023 Ditetapkan 32,56 Juta KL dan Solar 17 Juta KL
ILUSTRASI. Konsumsi Pertalite. Warga antre membeli BBM Pertalite di sebuah SPBU, Depok, Jawa Barat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) resmi menetapkan kuota bahan bakar minyak (BBM) pada 2023.

Pada jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) yakni Pertalite, kuotanya ditetapkan sebanyak 32,56 juta kiloliter (KL). Kemudian kuota untuk jenis bahan bakar tertentu (JBT) yaitu minyak Solar sebesar 17 juta KL dan minyak tanah (kerosene) sebesar 500.000 KL.

"Untuk JBKP sendiri kuotanya meningkat dari tahun sebelumnya kurang lebih 2,6 juta KL. Hal ini didasari oleh tren konsumsi bulanan BBM tahun 2022 yang sudah mendekati normal setelah mengalami penurunan saat pandemi,” ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam keterangannya, Jumat (6/1).

Baca Juga: Subsidi BBM Semakin Membesar, Pengembangan Mobil Listrik Kian Tersendat

Erika menyebut, penghitungan kuota BBM tersebut masih mengacu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014, di mana belum ditetapkan rincian konsumen pengguna dan titik serah untuk JBKP. BPH Migas dan para pemangku kepentingan lainnya sedang mengusulkan revisi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Hal ini dimaksudkan agar JBT dan JBKP tepat sasaran. Erika menuturkan, agar JBT Solar dan JBKP Pertalite dapat didistribusikan dengan tepat sasaran, selain perbaikan regulasi melalui revisi perpres 191/2014, juga perlu ditingkatkannya pengendalian penyaluran BBM dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi dilakukan melalui pendaftaran konsumen pengguna pada website subsidi tepat, yang juga dapat diakses melalui aplikasi My Pertamina. Hal ini sesuai ketentuan dalam perpres 191/2014 bahwa pendistribusian JBT dan JBKP dilakukan secara tertutup.

Baca Juga: Kuota BBM Subsidi Ditambah, Pengembangan Kendaraan Listrik Dinilai Kian Lamban

"Nantinya hanya konsumen yang terdaftar yang dapat dilayani untuk memperoleh JBT dan JBKP," ungkap dia.

Sebagai informasi, badan usaha penugasan penyediaan dan pendistribusian kuota volume penyalur JBT yaitu PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, dan PT AKR Corporindo Tbk. Sementara untuk JBKP, badan usaha penugasan secara nasional adalah PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kuota Pertalite 2023 Ditetapkan 32,56 Juta KL dan Solar 17 Juta KL.
Penulis: Yohana Artha Uly
Editor: Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×