Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amman Mineral Nusa Tenggara mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 450 megawatt (MW). Fasilitas ini bertujuan untuk menopang berkembangnya kegiatan operasional Amman, yang terdiri dari penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun.
PLTGU ini akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 120 MW, yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ini.
Nantinya, PLTGU Amman dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri atas tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas, dan satu turbin uap. Efisiensi termal PLTGU ini akan menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk pembangkit listrik industri.
Baca Juga: IPO Amman Mineral Internasional Makin Dekat, Ini Kata OJK
Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau menjelaskkan, Amman menggunakan turbin gas paling efisien serta teknologi mutakhir untuk low-NOx burner, demi memastikan perusahaan mematuhi pedoman emisi lingkungan yang paling ketat, seperti standar Eropa atau IFC/World Bank.
“Melalui inisiatif ini, AMMAN akan menjadi salah satu perusahaan pertama di Nusa Tenggara Barat yang melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dengan emisi karbon yang lebih rendah,” jelas Rachmat dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/3).
Merujuk laporan yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA) pada 2019 bertajuk The Role of Gas in Today’s Energy Transitions, gas rata-rata menghasilkan emisi 33% lebih sedikit daripada batubara per unit panas yang digunakan di industri dan bangunan serta, emisi 50% lebih sedikit daripada batubara per unit listrik yang dihasilkan.
Sebelumnya, pada Juni 2022 lalu Amman telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (Solar PV power plant) terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas 26,8 Megawatt peak. Transformasi menuju energi bersih ini dilakukan sebagai bagian dari praktik pertambangan yang baik atau good mining practice.
“Melalui investasi di pembangkit listrik energi bersih, kami berharap industri pertambangan turut mengambil bagian dalam menahan laju perubahan iklim, serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Rachmat.
Baca Juga: Kata Analis Terkait Keterlibatan Grup Salim di IPO Amman Mineral
Asal tahu saja, Amman saat ini mengoperasikan tambang Batu Hijau, salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia. Menurut Rachmat, komoditas tembaga merupakan salah satu komoditas paling penting untuk transisi dunia menuju energi hijau.
Pelaku industri pertambangan yang merupakan hulu dari rantai pasokan perlu memastikan bahwa aktivitas operasionalnya dilakukan dengan standar keberlanjutan (sustainability) yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News