kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Kurangi Emisi Karbon, Tunas Artha Pratama Teken MoU dengan Perusahaan Taiwan


Selasa, 01 Maret 2022 / 21:38 WIB
Kurangi Emisi Karbon, Tunas Artha Pratama Teken MoU dengan Perusahaan Taiwan
ILUSTRASI. Kerja sama Tunas Artha Pratama dengan perusahaan Taiwan, Ding Chen Carbon Asset Management Co Ltd.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tunas Artha Pratama (TAP), sebuah perusahaan pemegang hak karbon yang berlokasi di Kalimantan Tengah mengadakan kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan bernama Ding Chen Carbon Asset Management Co., Ltd (DDCAM).

Kerja sama ini dilakukan berangkat dari permasalahan semakin tingginya emisi karbon.  Beberapa dampak yang disebabkan oleh emisi karbon seperti perubahan iklim yang tak menentu sehingga mengakibatkan banjir, kelaparan, hingga ketidakstabilan ekonomi.

TAP dan DDCAM telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta, Selasa (1/3).

DDCAM juga telah resmi menggandeng Gods Flame Digital Co., Ltd. (GFD) sebagai mitra strategis. Kemitraan ini dijalin setelah DDCAM memperoleh hak karbon, hak pengembangan teknologi blockchain dan hak distribusi karbon dari TAP.

Jack Yao General Manager DDCAM mengatakan, produksi karbon dioksida untuk manufaktur dan produksi telah meningkat sejak abad 19 sehingga  terjadi peningkatan tajam dalam efek rumah kaca.

Baca Juga: Daftar Lengkap 139 Perusahaan Batubara yang Diperbolehkan Ekspor

"Protokol Kyoto ditandatangani pada tahun 1997, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi pemanasan iklim dan menetapkan target pengurangan gas rumah kaca. Oleh karena itu, melindungi bumi dan meregenerasi hutan akan menjadi tugas utama bersama  untuk memastikan keberlanjutan bumi," kata Jack Yao dalam siaran persnya, Selasa (1/3).

Sementara General Manager GFD, Lin Zhifan menyampaikan pihaknya sangat antusias untuk menjadi mitra strategis dengan Ding Chen Carbon Asset Management dan menjadi bagian dari perlindungan bumi.

Selain pengembangan rantai publik hak karbon, lanjut Lin, GFD  juga akan mengembangkan dunia metaverse yang didedikasikan untuk hubungan erat antara perlindungan lingkungan dan hak karbon.

"Sebagian dari hasilnya akan diinvestasikan kembali dalam sumber daya perlindungan lingkungan, sehingga dunia maya dan dunia nyata dapat benar-benar membangun jembatan dan menjadi siklus tanpa akhir,” ujar Lin Zhifan.

Dia menambahkan,  lingkup aplikasi teknis blockchain tidak terbatas pada perdagangan aset digital dan e-commerce, namun juga pelacakan rantai pasokan dan industri lainnya.

Bidang perlindungan lingkungan juga merupakan salah satu proyek yang berhasil diterapkan dalam beberapa tahun terakhir.

Penetapan harga khusus produk keuangan karena beberapa negara atau perusahaan memiliki batas atas tertentu pada emisi karbon mereka, sehingga kelebihan atas hak karbon yang tersisa dapat diubah menjadi "ton" kesetaraan karbon dioksida (tCO2e) untuk diperdagangkan.

Karena perusahaan dan bahkan negara membutuhkan platform yang transparan, adil dan terbuka untuk perdagangan hak karbon, maka karakteristik blockchain saat ini termasuk kelanggengan, transparansi, keterbukaan, keterlacakan, dan lain-lain, sangat cocok untuk aplikasi dalam perdagangan karbon.

Ke depan, Gods Flame Digital akan membangun platform yang adil, terbuka, dan transparan berdasarkan teknologi blockchain melalui komunikasi dan kesepakatan kontrak pintar.

Baca Juga: CEO dan perusahaan yang masuk di Indonesia Best Financial Brands Awards 2021

Selain perlindungan, juga memungkinkan unit pengawasan terkait untuk mengawasi transaksi terkait dengan lebih mudah.

Gods Flame Digital juga akan mengembangkan dunia metaverse perlindungan lingkungan baru. Metaverse ini akan mencakup kegiatan kesejahteraan masyarakat, ekologi komunitas, manajemen aset NFT, sponsor dan struktur pengguna.

Selain itu, perusahaan akan secara langsung mengintegrasikan teknologi blockchain (otentikasi pribadi, otentikasi aset digital, dan sirkulasi mata uang virtual) melalui mekanisme hadiah simpul, modul umpan balik penambangan dan mode hadiah tugas perlindungan lingkungan untuk menciptakan dunia perlindungan lingkungan yang nyata sehingga pengguna tidak akan lagi berada di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×