kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Kurs Rupiah Menembus Lebih dari Rp 15.000 per Dollar AS, Begini Respons GPEI


Minggu, 16 Oktober 2022 / 20:23 WIB
Kurs Rupiah Menembus Lebih dari Rp 15.000 per Dollar AS, Begini Respons GPEI
ILUSTRASI. Ketidakpastian ekonomi global membuat rupiah beberapa kali terkapar dihadapan dollar AS.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global membuat rupiah beberapa kali terkapar dihadapan dollar AS. Hal ini dinilai dapat mempengaruhi dunia usaha di Indonesia.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah berada di level Rp 15.427 per dollar AS pada penutupan perdagangan Jumat (14/10) lalu. Mata uang rupiah sudah menembus level Rp 15.000-an per dollar AS sejak akhir September lalu.

Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Toto Dirgantoro mengatakan, tren depresiasi rupiah sebenarnya sejauh ini berdampak negatif bagi para eksportir, apalagi jika eksportir tersebut mengandalkan bahan baku produk yang berasal dari dalam negeri. Kondisi sebaliknya bisa jadi dirasakan oleh eksportir yang memakai bahan baku impor, kemudian diolah dan diekspor lagi ke luar negeri.

“Pelaku usaha yang menjalin kontrak penjualan baru dengan pelanggan mungkin akan menegosiasikan lagi perihal perubahan kurs mata uang terkini,” ujar dia, Minggu (16/10).

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (17/10), Ini Pemicunya

Terlepas dari itu, pada dasarnya para eksportir berharap kurs rupiah tidak bergerak terlalu fluktuaktif atau tidak mengalami perubahan arah yang drastis dalam waktu dekat. Ini mengingat naik-turunnya nilai tukar mata uang akan saling berkaitan dengan kondisi ekonomi nasional maupun global.

Para pelaku usaha eksportir pun masih terus memantau perkembangan kondisi ekonomi global, termasuk sentimen-sentimen yang bisa mempengaruhi kurs rupiah.

Toto juga menyebut, ideal atau tidaknya kurs rupiah saat ini akan sangat bergantung pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia secara utuh. Pasalnya, pergerakan nilai valuta yang mencerminkan fundamental ekonomi akan lebih memudahkan para pelaku usaha baik eksportir dan importir dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Bertahan di Atas Level Rp 15.000 Per Dolar AS Hingga Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×