Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten produsen pakan ternak dan produksi olahan ayam, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) membukukan laba bersih pada kuartal-I 2025 sebesar Rp 19,5 miliar. Nilai ini melejit 203% (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,4 miliar.
Padahal, di sisi penjualan bersih sedikit menurun. Penjualan bersih SIPD kuartal-I 2025 ini mencapai Rp 1,36 trilun, menurun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,41 triliun.
Direktur SIPD Natanael Yuyun Suryadi mengatakan, kinerja yang cukup baik di kuartal-I 2025 ini disebabkan berbagai faktor. Salah satunya, yakni dari sisi harga. Natanael menyebut, di kuartal-I 2025, harga pakan ayam (DOC) sedang bagus.
“Karena harga di kuartal-I untuk harga DOC, harga pakan, itu cukup bagus. Itu yang berkontribusi terhadap kinerja yang positif di kuartal-I ini,” ujar Natanael usai agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) SIPD di Jakarta, Kamis (5/6).
Baca Juga: Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Bidik Pendapatan Rp 6 Triliun pada Tahun 2025
Mengenai proyeksi kinerja di kuartal-II 2025, Natanael mengatakan, volatilitas harga di industri perunggasan masih sangat besar. Sehingga, ia masih belum bisa memprediksi kinerja perseroan di akhir kuartal-II mendatang.
Natanael juga bilang, penurunan harga ayam hidup diperkirakan akan terjadi di kuartal-II 2025 akibat kondisi oversupply di pasar. Hal ini disebut dapat menekan margin keuntungan dan membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam memproyeksikan pertumbuhan.
Tahun ini, Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) menganggarkan dana belanja modal atau capex sebesar Rp 100 miliar.
Dana ini nantinya akan dialokasikan untuk finalisasi pabrik baru yang berlokasi di Nganjuk, Jawa Timur, serta untuk maintenance atau pemeliharaan rutin mesin dan pabrik lama.
Pada Juni 2025, SIPD secara bertahap akan mengoperasikan pabrik makanan olahan baru di Nganjuk, Jawa Timur. Kapasitas produksinya bisa mencapai 2.000 ton per bulan. Natanael juga menyebut perseroan telah mengalokasikan dana Rp 400 miliar untuk pengembangan pabrik baru sejak 2023 ini.
Selanjutnya: AAJI: Kinerja Investasi Terkoreksi, Penempatan SBN Meningkat 12,9% di Kuartal I-2025
Menarik Dibaca: Bibit Sediakan 19 Produk Surat Utang Negara Seri FR, Tingkatkan Minat Investor Ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News