Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 278,09 juta di tahun 2023, turun 14,75% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 326,23 juta.
Pendapatan PGAS tercatat naik 1,89% ke US$ 3,64 miliar di tahun 2023. Per akhir 2022, pendapatan PGAS sebesar US$ 3,56 juta.
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengatakan, raihan kinerja tersebut diraih dengan berbagai tantangan sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Laba PGN (PGAS) Turun 14,75% Jadi US$ 278,09 Juta di 2023
“Kami bersyukur dapat melewati tantangan sepanjang tahun 2023 dengan pencapaian tersebut. Kinerja keuangan yang diperoleh ini sebagai wujud upaya Manajemen untuk mengelola bisnis hilir gas bumi yang optimal, handal serta aman namun tetap memberikan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Rabu (13/3).
Arief melanjutkan, dari sisi kinerja operasional, PGN berhasil mengalirkan volume niaga sebesar 923 billion bristh thermal unit per day (BBTUD) untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi dan rumah tangga, sedangkan untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan sebesar 1.458 million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk tahun 2023.
Selain itu, PGN membukukan lifting minyak dan gas bumi sebesar 25.083 barel oil equivalent per day (BOEPD). Kemudian, untuk transportasi minyak terdapat kenaikan signifikan dari 38.471 BOEPD tahun 2022 menjadi 155.775 BOEPD di tahun 2023. Pada LPG processing volume di tahun 2023 terhitung sejumlah 106 ton per hari.
Arief menambahkan, PGN juga mendorong penambahan jumlah pelanggan yang kini mencapai 830.935 pelanggan dengan rincian 825.856 rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil.
"PGN dalam perannya sebagai pengelola hilir gas bumi di Pertamina, secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasinya secara inovatif dan prudent agar dapat menciptakan pertumbuhan bisnis organik serta multiplier effect perekonomian nasional," sambung Arief.
Arief menegaskan, ke depannya PGN juga lebih fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.
“Kami menjalankan peran yang cukup menantang dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu aggregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” pungkas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News