Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tren penurunan harga komoditas membuat laba bersih emiten alat berat PT United Tractors Tbk turun 46% menjadi Rp 1,9 triliun pada laporan keuangan semester I-2016. Ini disebabkan penurunan volume bisnis dan pengaruh dari penguatan rupiah terhadap aset berdenominasi dollar AS.
Direktur Utama PT United Tractors Tbk. Gidion Hasan mengatakan, jika rupiah menguat dampaknya kurang bagus karena pendapatan United Tractor dalam dollar AS. "Pendapatan dan laba sudah pasti turun tahun ini," kata Gidion Hasan saat ditemui KONTAN (2/8).
Sayangnya Gidion belum dapat membeberkan prediksi penurunan pendapatan di 2016 emiten berkode saham UNTR tersebut. Gidion juga mengatakan, tahun ini pertumbuhan pasar akan flat seperti tahun lalu. Menurutnya, bila harga komoditas batubara terus membaik seperti bulan ini, tahun depan ada peluang usaha penyewaan alat berat akan membaik. Untuk saat ini Gidion bilang UNTR masih akan fokus ke penyediaan mesin konstruksi, dan power plant.
Pada segmen usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih mengalami penurunan 6% karena penjualan alat berat Komatsu menurun 25% menjadi 1.036 unit dibanding semester I 2015 yang sebanyak 1.375 unit. Dari 1.036 unit itu 52% nya berasal dari sektor konstruksi, 23% tambang, 15% perhutanan, dan 10% agro.
Sara K Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan, permintaan dari sektor konstruksi saat ini memang yang bertumbuh. "Ada dari swasta maupun pemerintah di Jawa maupun luar Jawa," kata Sara saat dihubungi KONTAN beberapa waktu lalu.
Untuk proyek power plant, UNTR sebetulnya menggarap proyek pembangkit listrik di Jepara, Jawa Tengah. Namun Gidion bilang saat ini proses pengerjaan di Jepara masih belum tuntas. "Masih proses loan aggreement," kata Gidion.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News