Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pelemahan harga minyak dunia masih berdampak pada kinerja keuangan PT Elnusa Tbk hingga kuartal ketiga tahun ini. Aktivitas bisnis minyak dan gas yang minim seiring masih rendahnya harga minyak dunia menyebabkan pendapatan Elnusa turun 3,7% menjadi Rp 2,5 triliun per September 2016. Periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih membukukan pendapatan Rp 2,6 triliun.
Penurunan pendapatan ini pun berimbas pada laba bersih yang juga turun 21,4% year on year (yoy) menjadi Rp 178 miliar dari sebelumnya Rp 226 miliar.
Direktur Keuangan Elnusa, Budi Rahardjo mengatakan dampak kerugian selisih kurs sebesar Rp 22 miliar juga menjadi salah satu faktor penurunan laba bersih.
"Meskipun demikian, capaian kinerja positif tetap terjaga pada laba usaha dan EBITDA yang tumbuh lebih dari 13% sebagai hasil dari efektivitas dan efisiensi di level operasional,"kata Budi, Jumat (25/11).
Direktur Utama Elnusa, Tolingul Anwar mengatakan, kinerja Elnusa sepanjang 2016 sebenarnya masih cukup bagus meskipun dari sisi keuangan tercatat masih lebih kecil dibandingkan kinerja pada tahun lalu. "Tapi dari sisi kinerja pada dasarnya saya yakin itu masih oke dibandingkan kalau kami berpatokan dengan perusahaan-perusahaan lain sejenis," kata Anwar.
Di luar aspek finansial, Anwar bilang, Elnusa telah menerapkan beberapa strategi bisnis dan pengembangan usaha sehingga lini usaha jasa yang sedang turun digantikan lini usaha jasa lainnya. Seperti pada tahun ini, Elnusa fokus pada kontrak-kontrak jasa operation maintenance ketimbang jasa drilling. "Operational and maintenance dulu tidak kami lihat, sekarang jadi andalan kami karena turunnya service drilling di rig,"katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News