Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mampu menorehkan kinerja keuangan yang ciamik sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Tak hanya kenaikan pendapatan, perseroan juga dapat mengerek raihan laba bersih hingga kuartal ketiga tahun ini.
Mengutip laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2020, pendapatan bersih IMPC tercatat sebanyak Rp 1,23 triliun atau naik 18,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,04 triliun. "Peningkatan penjualan terutama dari hasil akuisisi aset dan bisnis, dan juga peningkatan penjualan dari sebagian besar unit-unit usaha," ujar Janto Salim, Direktur Marketing IMPC kepada Kontan.co.id, Selasa kemarin (27/10).
Sebelumnya IMPC memang tercatat melakukan pembelian aset dari produsen produk atap FRP dan polikarbonat, Galaxy Rooflite Pty Ltd pada 6 Januari 2020 lalu. Jenis aset yang diambil alih meliputi barang persediaan, mesin dan peralatan serta merek dagang dengan nilai transaksi sebesar AU$ 1,5 juta.
Baca Juga: Segmen home and personal care naik, simak strategi Unilever Indonesia (UNVR) ke depan
Transaksi pembelian aset ini dilakukan anak perusahaan IMPC yang berbasis di Australia, yakni ImpackOne Pty Ltd yang 100% kepemilikan sahamnya dikuasai IMPC. Selain itu kata Janto, secara umum di pasar saat ini permintaan akan material bangunan berbahan plastik ada penurunan sedikit.
"Karena kami merupakan market leader polikarbonat dan unplasticized Poly Vinyl Chloride (uPVC) maka kami akan mengambil kesempatan di tengah lesunya daya saing usaha, dengan memperbesar market share kami," terangnya. Hanya saja manajemen enggan memberikan detil besaran pangsa pasar perseroan saat ini.
Kembali kepada laporan keuangan, tercatat beban pokok penjualan hanya naik 12,4% secara tahunan menjadi Rp 790,62 miliar di kuartal ketiga tahun ini. Sehingga laba kotor mampu menukik 30,5%, dari Rp 339,27 miliar di sembilan bulan pertama tahun lalu menjadi Rp 442,73 miliar di periode yang sama tahun ini.
Baca Juga: Tambang emas akan jadi pendorong kinerja United Tractors (UNTR) tahun depan
Setelah dikurangi berbagai pos beban lainnya, perseroan mencatatkan laba bersih sebanyak Rp 86,76 miliar sampai dengan akhir September kemarin. Jumlah tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 55,9% dibandingkan laba bersih kuartal ketiga tahun lalu yang hanya tercatat senilai Rp 55,64 miliar.
Selanjutnya: Pendapatan Blue Bird (BIRD) susut 47,63% per kuartal III 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News