Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatatkan laba tumbuh dua kali lipat di kuartal II 2020. Adapun pendapatan usaha IRRA tumbuh 29,5% year on year (yoy) menjadi Rp 79,41 miliar dari sebelumnya Rp 61,93 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Melansir laporan keuangan IRRA di kuartal II 2020, kontribusi penjualan produk diagnostik in vitro mendominasi pendapatan usaha IRRA yang tercatat senilai Rp 78,01 miliar. Adapun sisanya dari penjualan alat kesehatan non elektromedik steril sebesar Rp 1,40 miliar.
Baca Juga: Ada pelonggaran PSBB, pendapatan tol Jasa Marga (JSMR) mulai membaik sejak Juni 2020
Sampai dengan akhir Juni 2020, IRRA mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan cukup signifikan hingga 39,5% yoy menjadi Rp 67,43 miliar. Alhasil, di periode tiga bulan kedua di tahun ini laba kotor Itama Ranoraya susut 7,5% menjadi Rp 11,98 miliar.
Namun, setelah ditambah pendapatan lain-lain yang naik lebih dari 6000% yoy dari sebelumnya Rp 122,27 juta di kuartal II 2019 menjadi Rp 7,82 miliar, IRRA mencatatkan kenaikan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk lebih dari dua kali lipat atau 104,89% yoy menjadi Rp 9,63 miliar dari sebelumnya Rp 4,70 miliar di kuartal II 2019.
Di sisi lain, Itama Ranoraya turut mencatatkan penurunan nilai aset lebih dari 20% dibandingkan 31 Desember 2019.
Direktur IRRA, Pratoto S Raharjo menjelaskan nilai aset pada 31 Desember 2019 senilai Rp 325,43 miliar dan pada 30 Juni 2020 turun menjadi Rp 270,52 miliar.
Baca Juga: Kinerja keuangan Resources Alam Indonesia (KKGI) menyusut di semester I
"Penyebab penurunan tersebut karena dilakukannya pembayaran utang dagang yang telah jatuh tempo dari Januari sampai dengan Juni 2020," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/7).
Adapun sampai dengan akhir Juni 2020, IRRA membukukan liabilitas sebesar Rp 101,21 miliar dan ekuitas Rp 169,30 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News