kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Pertamina EP naik, Pertamina andalkan sektor hulu


Kamis, 30 Desember 2010 / 20:30 WIB
Laba Pertamina EP naik, Pertamina andalkan sektor hulu


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih mengandalkan sektor hulu untuk menggenjot kinerja keuangan perusahaan. Salah satu anak usahanya di sektor hulu, PT Pertamina EP mampu memperoleh laba sebelum pajak (EBITDA) sebesar Rp 19,68 triliun di tahun ini. Pada tahun depan, Pertamina EP menargetkan EBITDA perusahaan menjadi Rp 22 triliun. "80% dari pendapatan sektor hulu berasal dari Pertamina EP," ujar Direktur Utama Pertamina EP, Salis Aprilian, Kamis (30/12).

Komisaris Utama Pertamina, Sugiharto mengamini bahwa Pertamina akan terus menggenjot sektor hulu. Bahkan, perusahaan migas plat merah ini sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 262,3 triliun dalam empat tahun ke depan.

Tahun ini, Pertamina anggarkan belanja modal sebesar Rp 26,2 triliun . Tahun depan, belanja modal Pertamina naik 41,6%. "Anggaran belanja modal perusahaan tahun depan naik menjadi Rp 37,1 triliun," jelas Sugiharto.

Dari anggaran belanja modal itu, sebagian besar untuk sektor hulu. Sebanyak Rp 28,4 triliun, belanja modal akan dianggarkan untuk sektor hulu. Ekspansi di sektor hulu ini bertujuan mendongkrak produksi Pertamina.

Sisanya, 8,7 triliun rupiah akan dialokasikan untuk sektor hilir, yakni untuk tujuan pemasaran, kilang, perkapalan, gas alam cair, dan keperluan distribusi lainnya. Salis menambahkan, tahun ini, Pertamina EP mendapatkan jatah dana belanja modal dari perusahaan induk sebesar Rp 6,87 triliun.

Di tahun depan, Pertamina EP mendapatkan jatah yang lebih besar lagi sebesar Rp 7,2 triliun. Belanja modal ini, kata Salis untuk mengeksplorasi sumur-sumur tua milik Pertamina EP. Karena sumur tua, Pertamina EP harus menggunakan teknologi yang canggih untuk melawan laju penurunan produksi sebesar 18% hingga 30%.

Tahun ini, produksi migas Pertamina diperkirakan mencapai 432 ribu barel per hari. Produksi migas ditargetkan meningkat pada 2011 sebanyak 475 ribu barel per hari, dan pada 2012 sebesar 498 ribu barel per hari.

Kontribusi produksi migas tersebut, kata Sugiharto terutama diharapkan bersumber dari dua anak usaha Pertamina yang bergerak di bisnis hulu migas, yakni PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi. “Target kami, pada tahun 2015, Pertamina bisa mencapai produksi satu juta barel,” kata Sugiharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×