kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Pertamina gandeng Total E&P dan Petronas untuk garap Blok Natuna


Jumat, 17 Desember 2010 / 19:30 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pertamina resmi menggandeng PT Total E&P Indonesie dan PT Petronas Niaga Indonesia untuk menggarap proyek blok East Natuna. Sebelumnya, perusahaan minyak dan gas plat merah ini telah menggandeng Exxon Mobil. Empat perusahaan itu akan bergabung membentuk konsorsium.

"Pertamina sudah menandatangani kerjasama Head of Agreement (HoA) dengan Petronas dan Total untuk Natuna," ujar Dirjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, Jumat (17/12).

Setelah penandatanganan HoA ini, Evita mengharapkan penandatanganan PSC sudah dilaksanakan dalam enam bulan ke depan atau sekitar Juni 2011.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan membenarkan hal tersebut. Sayangnya, Karen masih menyembunyikan secara detail tentang rencana tersebut. Dia beralasan masih banyak hal yang akan dibicarakan soal term and condition, salah satunya adalah aset swapt (pertukaran aset) dan porsi sahamnya.

Terkait dengan operator, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko, Ferederick ST Siahaan menyatakan Pertamina ingin mayoritas di Blok East Natuna. "Komitmennya ini masih panjang. Setelah ini masih ada penandatanganan PSC. Tidak ada partner lain yang mau sahamnya lebih besar dari Pertamina," papar Ferederick.

Sementara itu, International Advisor Petronas untuk Natuna D Alpha, Non Saputri bilang, pihaknya sudah menyiapkan dana untuk blok Natuna antara 30% hingga 40%, tapi 40% kan tidak mungkin karena kita bukan mayoritas," kata Non Saputri.

"Kita banyak bekerja sama dengan Pertamina. Tidak hanya Natuna saja tetapi juga beberapa proyek misalnya kepodang, kemudian proyek ketapang," jelas Non Saputri.

Senada dengan Petronas, Presiden Direktur dan General Manager Total E&P Indonesia, Elisabeth Proust menyerahkan kepada Pertamina untuk porsi sahamnya. "Kami akan memperuntukkan gas ini untuk domestik dan lokal. Kami memiliki pengalaman untuk mengembangkan gas yang kandungan Co2nya tinggi," kata Elisabeth.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×