Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) mencatatkan penurunan laba meski pendapatannya masih berhasil tumbuh. Rupanya, hal itu sehubung strategi perusahaan mempertahankan posisinya di pasar.
Menurut laporan keuangan per September 2025, PBID mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 3,89 triliun, naik tipis 0,13% secara tahunan (year-on-year/YoY). Namun, beban pokok penjualan yang tumbuh lebih tinggi, yakni 3,45% YoY menjadi Rp 3,21 triliun, menekan laba kotor perseroan menjadi hanya Rp 686,66 miliar atau turun 12,82% YoY.
Sejalan dengan itu, PBID mencatatkan penurunan laba usaha sebesar 22,12% YoY menjadi Rp 383,67 miliar dan laba tahun berjalan sebesar 21,80% YoY menjadi Rp 301,76 miliar.
Direktur PBID Lukman Hakim menjelaskan, saat ini perseroan memang tengah fokus mempertahankan market share atau posisi pasar melalui penyesuaian harga.
“Jadi daripada penjualan turun, kita menurunkan harga jual untuk mempertahankan posisi pasar,” jelas Lukman kepada Kontan, Rabu (29/10/2025).
Tak pelak, margin keuntungan tergerus dan laba turun.
Lukman tak merincikan soal penyesuaian harga yang dilakukan pihaknya. Yang pasti, saat ini market share PBID berada di kisaran 33% – 35%. Posisi ini yang berusaha dipertahankan perusahaan.
Baca Juga: Menilik Strategi Bisnis Panca Budi Idaman (PBID) pada Tahun 2025
“Karena mempertahankan posisi pasar itu penting. Jadi kami mempertahankan posisi pasar dulu, sehingga secara volume penjualan tetap naik, hanya saja marginnya jadi lebih kecil dibanding tahun kemarin,” tegas Lukman.
Pun, Lukman bilang perseroan tak merevisi target pertumbuhan penjualan 10% tahun ini.
Pasalnya, perseroan masih memandang prospektif pasar, khususnya segmen makanan minuman (mamin) yang dinilai memiliki daya tahan kuat sehingga permintaan, utamanya dari UMKM, bakal tetap solid menopang kinerja perseroan.
Demi mendorong kinerja on track, Lukman bilang PBID bakal terus melakukan ekspansi pasar dan meningkatkan jaringan distribusi untuk menjaga ketersediaan produk.
Untuk mempertahankan pasar, PBID juga bakal terus meningkatkan kualitas produk dan layanan, mendorong inovasi dan diversifikasi produk, serta meningkatkan brand value selagi menjaga efisiensi operasional.
Baca Juga: Laba Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Tergerus 23% di Kuartal I 2025
Selanjutnya: Industri Penerbangan Sambut Nataru, Rute Internasional Diprediksi Lebih Bergairah
Menarik Dibaca: Jadwal Hylo Open 2025 Babak Final, Tiga Wakil Indonesia Siap Rebut Podium Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













