Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga komoditas turut mengerek kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) periode Januari-September 2021. Produsen nikel dalam matte tersebut mencetak kenaikan laba 60,40% secara tahunan menjadi US$ 122,93 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 76,64 juta.
Salah satu penopang kenaikan laba Vale adalah kenaikan pendapatan yang mencapai 20,21%. Pendapatan Vale Indonesia mencapai US$ 686,43 jutadari sebelumnya US$ 571,02 juta.
Pada kuartal ketiga 2021 saja, INCO mencatat penjualan sebesar 18.571 metrik ton nikel matte dengan raihan pendapatan sebesar US$ 271,5 juta. Angka ini meningkat masing-masing sebesar 17% dan 30% dibandingkan triwulan sebelumnya.
INCO mencatat EBITDA sebesar US$ 125,0 juta pada kuartal ketiga 2021, naik 73% bila dibandingkan dengan EBITDA yang dicatat pada kuartal kedua 2021 yang hanya US$ 72,3 juta. Hal ini terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi dan harga realisasi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Harga nikel naik, kinerja Vale Indonesia (INCO) diproyeksi moncer di kuartal III 2021
INCO Chart by TradingView
“Kami terus mengirimkan lebih banyak volume penjualan pada triwulan ketiga, dan di saat yang bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Kamis (28/10). Adapun harga realisasi rata-rata INCO pada kuartal ketiga 2021 11% lebih tinggi dibandingkan pada kuartal kedua 2021.
Realisasi produksi sepanjang sembilan bulan pertama 2021 sebesar 48.373 metrik ton (MT). Realisasi ini menurun 13% dari angka produksi nikel dalam matte INCO di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 55.792 MT.
Penurunan ini disebabkan oleh aktivitas pemeliharaan yang terjadi pada triwulan pertama tahun ini. Setelah aktivitas pemeliharaan rampung di semester pertama, INCO berkeyakinan untuk bisa mencapai target produksi tahun ini sebanyak 64.000 ton nikel matte.
Baca Juga: Tren positif harga komoditas mineral diperkirakan bertahan hingga tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News