kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lahan baru PT Garam di NTT mulai berproduksi


Senin, 13 Juni 2016 / 11:06 WIB
Lahan baru PT Garam di NTT mulai berproduksi


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rencana PT Garam (Persero) melakukan ekstensifikasi lahan di Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya terwujud juga. Setelah mulai melakukan produksi di atas lahan tersebut, dalam waktu dekat, Garam siap menyambut panen perdana.

Direktur Utama PT Garam R. Achmad Budiono menjelaskan, perusahaannya baru menggarap lahan seluas 400 hektare (ha) dari potensi seluas 7.700 ha di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang, NTT. PT Garam menggandeng petambak rakyat dengan pola kemitraan plasma untuk mengerjakan lahan tersebut.

Achmad memproyeksikan, lahan di NTT akan panen pada Juli-Agustus 2016 mendatang. Adapun target produksi dari lahan tersebut sebanyak 36.000 ton sampai 40.000 ton sepanjang tahun ini. Seluruh produksi memenuhi syarat garam industri, yaitu memiliki kadar NaCl di atas 97%.

Achmad berharap, garam produksi lahan di NTT bisa menekan impor garam industri yang saat ini masih tinggi. Asal tahu saja, kebutuhan garam industri mencapai 2,25 juta ton tahun ini. Hampir seluruhnya masih diimpor.

Saat ini, PT Garam sudah memiliki calon pembeli. "PT Indofood Sukses Makmur Tbk akan menyerap seluruh garam produksi lahan kami di NTT," ujar Achmad kepada KONTAN, Minggu (12/6).

Ekspansi PT Garam di NTT bukan hanya di sektor hulu. Achmad melanjutkan, PT Garam dan Indofood sudah ambil ancang-ancang untuk mendirikan pabrik pengolahan garam halus di lokasi yang sama. Sayangnya, Achmad belum bisa memastikan kapan pembangunan pabrik terlaksana. Sebab, kerjasama masih dalam tahap pembicaraan.

Yang jelas, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi lebih besar dari kebutuhan garam Indofood yang sebanyak 51.000 ton per bulan. "Indofood akan memakai garam produksi pabrik tersebut untuk kebutuhannya sendiri. Sisanya akan dijual ke industri aneka pangan lainnya," terang Achmad.

Berkat tambahan dari lahan baru di NTT, PT Garam optimistis produksinya melebihi 400.000 ton tahun ini. Target tersebut lebih tinggi dari realisasi produksi sebanyak 340.000 ton tahun lalu. Selain garam produksi lahan di NTT, sisanya merupakan garam konsumsi.

Garam konsumsi diproduksi di lahan yang tersebar di beberapa wilayah produksi di Pulau Madura, yaitu Sampang, Pamekasan, dan Sumenep dengan luas lahan kurang lebih 5.600 ha.

Selain dari lahan milik sendiri, PT Garam juga melakukan penyerapan garam rakyat dengan target sebanyak 10.000 ton sepanjang tahun ini. PT Garam sudah mulai melakukan penyerapan sejak April 2016 lalu.

Saat meninjau lahan PT Garam di NTT, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiasuti berharap pengoperasian lahan tersebut bisa menjadi batu loncatan agar niat untuk bisa memenuhi swasembada garam nasional terwujud.

Susi bilang, Indonesia memiliki laut yang luas, namun selama ini masih saja mengimpor garam dari luar negeri. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun berjanji akan memberi bantuan membran untuk meningkatkan kualitas garam rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×