Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Punya rumah atau apartemen dekat jalur transportasi massal light rail transit (LRT) jadi impian sebagian orang. Selain lebih praktis untuk bisa mencapai Jakarta juga bisa mendulang keuntungan jika diinvestasikan.
Tapi ternyata, prospek rumah dan apartemen dekat jalur LRT tak setinggi yang dibayangkan. Director Head of Reasearch and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan, sama dengan properti lainnya, harga jualnya tergantung kondisi pasar. Tingkat kenaikan harga bukan cuma dilihat dari letak yang strategis dengan transportasi massal.
"Melihat kondisi sekarang, saya pikir kenaikan harganya tidak jauh-jauh dari angka inflansi. Itu pun tergantung lagi lokasinya, yang ditengah kota atau pinggiran akan berbeda," kata Anton, Senin (15/5).
Sebagai catatan, angka inflansi Indonesia saat ini di level 5,1%. Itu artinya pertumbuhan harga properti di kawasan LRT kurang lebih pada angka tersebut.
Lanjut Anton, yang tertarik punya properti di kawasan LRT dari masyarakat kelas menengah. Mereka punya tujuan lebih praktis dan butuh lokasi tersebut sebagai tempat usaha.
"Kalau yang menengah atas akan lebih tertarik pada perumahaan dengan kualitas lingkungan yang baik," kata Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News