kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Lama Dinanti, Perjanjian Dagang IEU-CEPA Akan Diteken 23 September 2025


Sabtu, 06 September 2025 / 06:53 WIB
Lama Dinanti, Perjanjian Dagang IEU-CEPA Akan Diteken 23 September 2025
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan perjanjian perdagangan IEU-CEPA bakal diteken pada 23 September 2025 mendatang.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -- JAKARTA. Setelah melalui perundingan panjang, perjanjian perdagangan Indonesia-European Uniion Comprehensive Economic Partnership (IEU-CEPA) akan ditekan dalam waktu dekat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan perjanjian perdagangan IEU-CEPA bakal diteken pada 23 September 2025 mendatang. 

"Untuk IEU-CEPA, InsyaAllah sudah ditandatangani tanggal 23 September. Jadi untuk undang-undang maupun agreement (perjanjiannya) akan ditandatangani," ungkap Airlangga dalam disuksi bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Kamis (4/9/2025). 

Airlangga bilang, kini perjanjian sudah berproses di parlemen Uni Eropa, sehingga Komisioner Uni Eropa Maros Sefcovic, termasuk dari pihak Uni Eropa, bakal segera datang ke Indonesia untuk melakukan tanda tangan. 

Baca Juga: Istana Optimis Kesepakatan IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor ke Uni Eropa Sampai 50%

Menurut pemberitaan Kontan sebelumnya, perjanjian IEU CEPA  ini memuat sejumlah poin penting. Di antaranya terkait akses pasar, yakni dengan memangkas kisaran 80% biaya tarif untuk 1--2 tahun setelah perjanjian resmi berlaku. Ini dilakukan dengan harapan peluang perdagangan dan investasi di antara kedua negara kian luas. 

Pun, hal itu diikuti dengan potensi peningkatan fasilitas investasi Uni Eropa ke Indonesia, khususnya pada sektor terkait hilirisasi.  

Kemudian, perjanjian ini juga membuka peluang ekspor yang lebih besar ke pasar Eropa, sebagaimana negara ini mulai melirik sejumlah komoditas unggulan Indonesia macam sawit dan turunannya. produk tekstil dan garmen, alas kaki, hingga perikanan. 

Tak hanya itu, perjanjian ini juga membuka peluang ekspor jasa, yakni pengiriman tenaga profesional Indonesia ke Uni Eropa.

Baca Juga: Simak Dampak Tarif Resiprokal AS dan IEU-CEPA Bagi Industri Tekstil Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×