kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.292   14,00   0,09%
  • IDX 7.121   23,80   0,34%
  • KOMPAS100 1.022   -3,29   -0,32%
  • LQ45 776   -1,25   -0,16%
  • ISSI 234   0,13   0,05%
  • IDX30 401   -0,70   -0,17%
  • IDXHIDIV20 460   -1,51   -0,33%
  • IDX80 115   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 116   -0,28   -0,24%
  • IDXQ30 128   -0,69   -0,53%

Pengusaha Sepatu Sebut Kesepakatan IEU-CEPA Sebagai Perluasan, Bukan Pengganti Pasar


Selasa, 15 Juli 2025 / 10:09 WIB
Pengusaha Sepatu Sebut Kesepakatan IEU-CEPA Sebagai Perluasan, Bukan Pengganti Pasar
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU. Aprisindo mengungkap bahwa penyelesaian perjanjian IEU-CEPA harus dilihat sebagai perluasan pasar ekspor tambahan bukan sebagai penganti pasar.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Yoseph Billie Dosiwoda mengungkap bahwa penyelesaian perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dengan Uni Eropa (UE) harus dilihat sebagai perluasan pasar ekspor tambahan bukan sebagai penganti pasar.

"Jadi bukan sebagai pengganti pasar yang ada dengan negara lain termasuk Amerika Serikat," ungkap Billie kepada Kontan, Senin (15/07).

Asal tahu saja, saat ini Pemerintah Indonesia masih  berjuang untuk mendapatkan tarif timbal balik atau tarif resiprokal Presiden AS, Donald Trump, yang lebih rendah bukan 32%.

"Jadi jangan disalah artikan IEU-CEPA apabila berhasil diharapkan disepakati September meninggalkan pasar sebelumnya, tentu tidak," tambahnya.

Baca Juga: Ini Poin-Poin Penting Kesepakatan IEU-CEPA

Aprisindo menilai pasar Amerika dan negara lain di benua lain tetap diharapkan mengalami peningkatan ekspor sehingga Indonesia dapat memperluas pasar ekspor selain memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Potensi Peningkatan Ekspor dari Industri Alas Kaki ke Eropa Hingga 50%

Sebelumnya, Billie menyebut bahwa menurut Ketua Aprisindo, Eddy Widjanarko mengatakan dengan penerapan IEU-CEPA terdapat potensi peningkatan ekspor produk alas kaki ke Eropa hingga 50%.

"Kalau IEU-CEPA ini berhasil disepakati yakin kita mampu akan meningkatkan ekspor ke Eropa sebesar 50% dari angka terakhir tahun 2024," katanya.

Adapun, angka ekspor alas kaki Indonesia ke Eropa periode 2020-2024 relatif naik turun meski semakin menunjukan tren yang positif. Dan merujuk angka ekspor tahun 2024 yaitu sebesar 1,72 juta dollar.

"Peningkatan positif ini agar industri padat karya alas kaki ini selalu menjadi industri sunsrise yang terus mampu berkembang pesat dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi," tambahnya.

Sebagai salah satu industri di sektor padat karya, Industri alas kaki berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan ekspor barang kepada lebih dari 132 negara di dunia.

"Dari tenaga kerja, industri alas kaki berjumlah 960 ribu orang dengan pendukungnya mencapai 1,3 juta orang dan belum atau tidak ada PHK dari dampak tarif timbal balik yang masih proses lobby," tutupnya. 

Baca Juga: Industri Mebel Sambut Kesepakatan Dagang IEU-CEPA, Targetkan Lonjakan Ekspor

Selanjutnya: Piutang Pembiayaan Tumbuh 2,83% per Mei 2025, Melambat Dibanding April

Menarik Dibaca: Promo Chigo x Flip dengan BRI sampai 31 Juli, Diskon sampai 50% Khusus Beli di Outlet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×